Network
WARTA TIDORE - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengingatkan agar tiga desa di bawah kaki Gunung Ile Lewotolok, Kabupaten Lembata, Provinsi NTT, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya gunung tersebut.
Stanis Ara Kian, petugas Pos Pemantau Gunung Api Ile Lewotolok pada Rabu, 19 Juni 2024 menyatakan, tiga desa yang dimaksud adalah Desa Amakaka, Desa Jontona, dan Desa Todonara.
"Ketiga desa ini masih berada dalam radius tiga kilometer yang terus dipantau oleh Badan Geologi-PVMBG, sehingga kami mengimbau agar warga tetap waspada," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa Badan Geologi masih fokus memantau ketiga desa tersebut, terutama mengantisipasi potensi aliran lava yang terbaru. Saat ini, aliran lava tercatat masih berada di bagian barat sejauh 1,3 kilometer dan di bagian selatan tenggara sepanjang 1,8 kilometer.
Menurutnya, potensi bahaya yang bisa terjadi meliputi guguran lava dan awan panas dari bagian timur puncak atau kawah Gunung Ile Lewotolok.
Kian juga mengingatkan agar penduduk di Desa Jontona dan Desa Todonara untuk tidak mendekati dan menghindari aktivitas di sektor Selatan dan Tenggara gunung Lewotolok dalam radius tiga kilometer dari pusat aktivitasnya.
Dia menambahkan bahwa berdasarkan data kegempaan dari tanggal 8 hingga 15 Juni 2024, aktivitas gunung Ile Lewotolok masih cukup tinggi, dan statusnya masih berada pada Level III atau level Siaga.
Selama periode tersebut, tercatat 18 kali gempa letusan atau erupsi, 2.170 kali gempa hembusan, dua kali gempa vulkanik dangkal, lima kali gempa vulkanik dalam, empat kali gempa tektonik lokal, dan empat kali gempa tektonik jauh.
Pengukuran Electronic Distance Measurement (EDM) selama seminggu terakhir menunjukkan fluktuasi jarak miring dengan kecenderungan penurunan di kedua titik ukur LWT1 (malam hari) dan LWT2 (malam hari).***
