Kanker Mata, Biasanya Ditemukan pada Anak Usia di Bawah 2 Tahun, Kenali Gejalanya

- 2 November 2023, 19:12 WIB
Ilustrasi Retinoblastoma.
Ilustrasi Retinoblastoma. /Unsplash/Caleb Woods

WARTA TIDORE - Retinoblastoma adalah jenis kanker mata yang disebabkan oleh pertumbuhan tidak terkendali sel-sel di retina. Menurut data Sistem Registrasi Kanker Indonesia, ini merupakan kanker mata terbanyak kedua di Indonesia. Diperkirakan bahwa insiden retinoblastoma pada anak (0-17 tahun) adalah sekitar 2,4 per 100.000, dan ini merupakan penyebab kematian terbanyak nomor 2 setelah leukemia karena biasanya didiagnosis pada stadium lanjut. Data tahun 2013 menunjukkan ada 277 kasus retinoblastoma di Indonesia.

Biasanya, retinoblastoma sering ditemukan pada anak di bawah usia 2 tahun, dan sekitar 95% kasus terdeteksi sebelum anak berusia 5 tahun. Sayangnya, jika terdeteksi setelah usia 5 tahun, prognosisnya umumnya lebih buruk. Sekitar 3 dari 4 anak dengan retinoblastoma mengalami tumor di satu mata (unilateral), sementara sekitar 1 dari 4 kasus terjadi di kedua mata (bilateral). Retinoblastoma dapat terjadi pada mata kiri atau kanan serta pada anak laki-laki maupun perempuan. Namun, retinoblastoma menjadi salah satu dari 6 kanker anak yang memiliki tingkat kesembuhan.

Retina adalah bagian mata yang bertugas menangkap cahaya dan meneruskannya sebagai gambar ke otak, memungkinkan kita melihat dengan jelas. Penderita retinoblastoma mengalami gangguan fungsi retina yang berpotensi menyebabkan kebutaan. Kanker ini sering ditemukan pada anak di bawah 5 tahun dan dapat mempengaruhi satu atau kedua mata. Penyebab pasti dari mutasi genetik yang memicu retinoblastoma belum sepenuhnya diketahui, meskipun ada penelitian yang menyarankan bahwa faktor genetik, lingkungan, seperti pola makan ibu selama kehamilan, serta paparan zat kimia atau radiasi selama kehamilan, dapat mempengaruhi kondisi ini.

Gejala

Gejala umum retinoblastoma antara lain munculnya warna putih di bagian tengah mata atau yang dikenal sebagai "mata kucing" (leukokoria), mata terlihat juling, penurunan tajam penglihatan, bengkak atau kemerahan di sekitar mata, dan pupil yang tidak merespons cahaya dengan normal.

Untuk diagnosis yang lebih cepat, kunci awal kesembuhan atau setidaknya untuk mengurangi keparahan penyakit. Pengobatan retinoblastoma bergantung pada ukuran, lokasi, serta sejauh mana kanker telah menyebar. Berbagai metode pengobatan termasuk terapi laser, kemoterapi, radioterapi, krioterapi, operasi atau pengangkatan bola mata yang terkena kanker.

Tantangan utama dalam mengobati retinoblastoma adalah mempertahankan fungsi bola mata dan mencegah kebutaan serta efek samping dari pengobatan. Deteksi dini sangat penting; konsultasikan segera dengan dokter jika ada gejala yang mencurigakan. Orang tua disarankan untuk menjalani pemeriksaan mata pada bayi baru lahir, usia 6 bulan, 3-4 tahun, dan seterusnya setidaknya setiap 2 tahun di atas usia 5 tahun.***

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: yankes.kemkes.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah