Kemlu RI Imbau WNI Tunda Perjalanan 2 Negara Ini Jika Tidak Mendesak, Ini Alasannya

- 14 April 2024, 05:10 WIB
Arsip - Tim penyelamat bekerja di gedung konsulat Iran yang hancur di Damaskus, Suriah, pada 1 April 2024. Setidaknya lima orang, termasuk seorang komandan senior Iran, tewas dalam serangan udara Israel di gedung tersebut.
Arsip - Tim penyelamat bekerja di gedung konsulat Iran yang hancur di Damaskus, Suriah, pada 1 April 2024. Setidaknya lima orang, termasuk seorang komandan senior Iran, tewas dalam serangan udara Israel di gedung tersebut. /(Xinhua/Ammar Safarjalani)

WARTA TIDORE - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengimbau warga negara Indonesia (WNI) untuk menunda perjalanan ke Iran dan Israel jika tidak mendesak. Imbauan ini disampaikan melalui unggahan di media sosial pada hari Sabtu, 13 April 2024.

Kemlu juga menyarankan agar WNI yang berada di Iran, Israel, dan Palestina meningkatkan kewaspadaan dan siaga mengantisipasi kemungkinan eskalasi keamanan di tengah meningkatnya ketegangan antara Teheran dan Tel Aviv.

“Bagi WNI yang belum melaporkan keberadaannya, diharapkan segera menghubungi perwakilan RI terdekat atau melaporkan secara online di situs peduliwni.kemlu.go.id,” ungkap pernyataan Kemlu RI.

Dalam situasi darurat, WNI diimbau untuk segera menghubungi nomor bantuan KBRI Teheran di +989024668889 atau KBRI Kairo di +201022229989.

Menurut laporan KBRI Teheran, terdapat sekitar 376 WNI yang berada di Iran, kebanyakan di antaranya adalah pelajar/mahasiswa yang berada di Kota Qom.

Israel saat ini berada dalam kewaspadaan tinggi menghadapi ancaman Iran untuk menyerang sasaran di Israel sebagai balasan atas serangan udara pada tanggal 1 April terhadap fasilitas diplomatik Iran di Damaskus, Suriah.

Serangan tersebut menewaskan sedikitnya tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam Iran, termasuk dua jenderal penting.

Iran menuduh Israel sebagai pelaku serangan tersebut dan berjanji akan membalasnya. Pemimpin politik dan militer Iran bersumpah untuk melakukan pembalasan.

Pernyataan tersebut telah memicu reaksi dari para pemimpin dunia untuk berusaha meredakan ketegangan tersebut.

Halaman:

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x