Launching Almanak Islamiyah 100 Tahun Kesultanan Tidore

- 30 September 2023, 17:05 WIB
Ketua Tim Penyusun Almanak Islamiayah 100 Tahun Kesultanan Tidore Ishak Naser, menyerahkan Almanak Islamiyah kepada Jou Sutan Tidore Husain Sjah.
Ketua Tim Penyusun Almanak Islamiayah 100 Tahun Kesultanan Tidore Ishak Naser, menyerahkan Almanak Islamiyah kepada Jou Sutan Tidore Husain Sjah. /tidore.pikiran-rakyat.com/Iswan Dukomalamo/

WARTA TIDORE - Setelah 5 bulan dilakukan penelusuran dan pengkajian berdasarkan naskah kuno Al Falaq Al Qamariyah dan kajian ahli, akhirnya Almanak Islamiyah 100 Tahun Kesultanan Tidore dilaunching. Acara pelaunchingan itu dilakukan di halaman Kedaton Kie Kesultanan Tidore Kota Tidore Kepulauan pada, 30 September 2023.

Ketua Tim Penyusun Almanak Islamiayah 100 Tahun Kesultanan Tidore Ishak Naser, dalam laporan mengatakan bahwa, Kalender Islam merupakan sistem penanggalan Islam yang perpatokan pada peredaran bulan di sekitar bumi.

Almanak Islamiyah 100 Tahun Kesultanan Tidore dalam bentuk boliho terpampang di halaman Kedaton Kesultanan Tidore.
Almanak Islamiyah 100 Tahun Kesultanan Tidore dalam bentuk boliho terpampang di halaman Kedaton Kesultanan Tidore.

Kalender Hijriah, juga dikenal sebagai Kalender Islam, berawal saat masa pemerintahan Umar bin Khattab, dengan tahun pertamanya yang menandai hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi.

Dalam perjalanan sejarah, sistem penanggalan Hijriyah digunakan oleh seluruh kerajaan-kerjaan Islam, termasuk Kesultanan Tidore, Kesultanan Ternate, Kesultanan Jailolo dan Kesultanan Bacan.

Pada penetapan 1 Syawal 1444 Hijriyah tahun 2023, sempat terjadi perbedaan yang cukup tajam, meskipun ini bukan sesuatu yang lumrah tapi ini luar biasa tidak dianggap remeh karena penetapan 1 Syawal, 1 Ramadhan itu berimplikasi pada kebasahan kita dalam melaksanakan rukun. Puasa, shalat dan haji itu rukun,” kata Ishak Naser

“Sehingga ini menjadi penting untuk menetapkan penaggalan secara pasti, dalam hadist nabi itu mewajibkan ruyah, jadi hisab itu adalah alat bantu,” tutupnya.

“Sementara kita lihat bahwa kalender yang kita buat ini pada dasarnya hisab, karena ada metode-metode yang diajarkan dulu dan dari naska kuno itu kita temukan kemudian kita sampaikan ke Sultan,” terangnya.

Lanjutnya, sudah beberapa kali sultan mengeluarkan semacam fatwa khusus untuk pelaksanaan shalat di masjid kesultanan (Masjid Kolano). Beberapa kali sultan menetapkan waktunya tanpa menunggu keputusan pemerintah, sesuai dengan tradisi adat dan masukan dari para bobato.

Halaman:

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: tidore.pikiran-rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x