Warga Ungkap Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat Hasilkan Suara Gemuruh Cukup Lama

- 7 Januari 2024, 14:19 WIB
Gunung Marapi di Sumatera Barat mengalami erupsi pada malam Sabtu. Warga di sekitar gunung setinggi 2.891 meter di atas permukaan laut itu merasakan gempa. Dentuman dan suara bergemuruh terdengar saat erupsi terjadi.
Gunung Marapi di Sumatera Barat mengalami erupsi pada malam Sabtu. Warga di sekitar gunung setinggi 2.891 meter di atas permukaan laut itu merasakan gempa. Dentuman dan suara bergemuruh terdengar saat erupsi terjadi. /Antara/Altas Maulana/

WARTA TIDORE - Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali mengalami erupsi dengan mengeluarkan suara dentuman dan gemuruh pada malam Sabtu, 6 Januari 2024.

"Kemarin malam sekitar jam 20:45 WIB, setidaknya terjadi tiga kali dentuman keras. Warga kami melihat cahaya kemerahan keluar dari kawah puncak Marapi. Masyarakat merasa khawatir karena tidak mendapat peringatan dini mengenai kapan erupsi akan terjadi," ujar Kepala Nagari atau Desa Bukit Batabuah, Kecamatan Candung, Agam Firdaus pada hari Minggu, 7 Januari 2024.

Ia menyampaikan bahwa selain adanya cahaya seperti percikan api, Gunung Marapi juga menghasilkan suara gemuruh yang terdengar cukup lama.

"Suara gemuruh terdengar selama sekitar 10 menit, dan beberapa warga bahkan merasakan getaran seperti gempa bumi saat dentuman terjadi. Pintu rumah sampai bergoyang. Sebagai kepala desa, saya sangat khawatir terhadap keselamatan warga jika erupsi terus berlanjut," tambahnya.

Firdaus tetap mengimbau warganya yang berada di sekitar Gunung Marapi untuk tetap waspada. Namun, ia mengungkapkan kekecewaannya terkait minimnya informasi mengenai kondisi Gunung Marapi.

"Selama ini informasi yang kita terima baru setelah gunung meletus. Kami berharap bisa mendapatkan keterangan seiring meningkatnya status Marapi, sehingga kami dapat mengambil langkah-langkah antisipasi yang diperlukan," katanya.

Sementara itu, Petugas Pengamat Gunung Api (PGA) mencatat bahwa telah terjadi lebih dari 100 letusan sejak periode erupsi dimulai pada awal Desember 2023.

Dalam imbauannya, sesuai dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) nomor 15 tahun 2011, warga di pemukiman diminta untuk tetap tenang. Saat ini, Gunung Marapi berada pada level waspada, yang berarti masyarakat masih bisa melanjutkan aktivitas dengan meningkatkan kewaspadaan.

"Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di sekitar kawah atau dalam radius tiga kilometer. Jangan menyebarkan informasi palsu (hoaks) dan tidak terpancing oleh isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat diharapkan selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah," sambungnya.

Halaman:

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x