Ribuan Ternak Babi di Mimika Mati Akibat Virus ASF

- 21 Februari 2024, 19:41 WIB
Ilustrasi virus ASF yang menyerang babi.
Ilustrasi virus ASF yang menyerang babi. /PIXABAY/Beesmurf

WARTA TIDORE - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, mencatat bahwa jumlah ternak babi yang mati akibat virus african swine fever (ASF) telah mencapai 1.726 ekor.

Bakti Erma Surfani, Kepala Bidang Kesehatan Hewan pada Rabu, 21 Februari 2024 menjelaskan, setiap harinya lebih dari 100 ekor ternak babi meninggal karena terinfeksi virus ASF.

"Hingga 20 Februari 2024, telah tercatat sebanyak 1.726 ternak babi yang mati karena virus ASF. Oleh karena itu, kami mengimbau agar peternak melakukan sterilisasi kandang untuk mencegah penyebaran ke kandang lainnya," ujarnya.

Bakti menegaskan, pihaknya sedang melakukan evaluasi lebih lanjut untuk memutus mata rantai penyebaran virus ASF di Kabupaten Mimika.

"Kami telah mengajak peternak babi untuk berkolaborasi dalam mencari langkah-langkah untuk memutus mata rantai ASF, karena peternak dan pedagang adalah pihak yang paling terdampak," tambahnya.

Menurutnya, virus ASF dapat bertahan hidup dalam waktu yang cukup lama, sehingga peternak disarankan untuk sterilisasi kandang selama enam bulan.

"Virus ini bisa bertahan hidup dalam jangka waktu yang lama, oleh karena itu, kami menyarankan agar peternak melakukan sterilisasi kandang dengan menyemprotkan disinfektan dan mengosongkan kandang selama enam bulan," ungkapnya.

Bakti juga menyebut, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan telah menyediakan vaksin bagi ternak yang masih sehat, dan jika suatu kandang telah terjangkit, maka harus dikosongkan untuk jangka waktu yang lama.

"Kandang yang telah terinfeksi harus dikosongkan untuk jangka waktu yang lama dan disterilisasi dengan disinfektan. Ini adalah salah satu langkah penting dalam memutus mata rantai penyebaran ASF," tegasnya.***

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x