Suplai Cabe Merah Kriting Lokal Berkurang, Harga Cabe di Sumatera Barat Sepedas Rasanya

- 15 Maret 2024, 17:29 WIB
Ilustrasi: Harga Cabe Rawit Merah Kian Pedas
Ilustrasi: Harga Cabe Rawit Merah Kian Pedas /Freepik/JillWellington

WARTA TIDORE - Penyebab lonjakan harga cabai merah keriting di Sumatera Barat yang mencapai Rp150.000 per kilogram dijelaskan oleh Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumatera Barat (Sumbar).

"Kenaikan harga cabai merah di Sumbar ini, karena suplai cabai lokal yang berkurang," kata Kepala BI Perwakilan Sumbar, Endang Kurnia Saputra pada Jumat, 15 Maret 2024.

Dengan berkurangnya pasokan cabai lokal, pedagang mulai mengimpor cabai merah dari Aceh, Sumatera Utara, Kerinci, hingga Jawa Tengah. Di keempat daerah tersebut, harga cabai juga sudah tinggi pada saat yang sama.

Kenaikan harga cabai juga dipengaruhi oleh besarnya biaya angkut dari luar provinsi ke Ranah Minang. Hal ini secara otomatis meningkatkan harga penjualan di tingkat pedagang secara drastis.

Tidak hanya itu, permintaan cabai merah keriting juga meningkat saat bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah. Bahkan, BI menemukan adanya masyarakat yang memborong dalam jumlah besar.

"Mereka sengaja memborong, karena khawatir harga cabai akan terus meningkat," tambahnya.

Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, telah menginstruksikan dan mengingatkan setiap kepala daerah di provinsi tersebut untuk memastikan ketersediaan pasokan kebutuhan pokok menjelang bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah.

Selain itu, mantan Wali Kota Padang tersebut juga mengantisipasi beberapa daerah seperti Kabupaten Pasaman Barat dan Kabupaten Pasaman yang rawan longsor terkait dengan kelancaran distribusi kebutuhan pokok selama Ramadhan.

Khusus untuk Kota Bukittinggi dan Kota Padang, Gubernur menyatakan bahwa koordinasi antara dua kepala daerah tersebut dengan daerah penyuplai kebutuhan pokok sangat penting untuk memastikan pasokan tercukupi selama bulan puasa dan Hari Raya Idul Fitri. Terutama karena kedua daerah tersebut merupakan penyumbang inflasi terbesar di Ranah Minang.***

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x