Hasilkan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat di Lebak Banten, Keray Pelapah Sawit Jadi Pilihan

- 21 Mei 2023, 08:45 WIB
Perajin keray pelapah sawit di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten
Perajin keray pelapah sawit di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten /Mansyur/ANTARA

WARTA TIDORE - Perajin keray pelapah sawit di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, dapat menghasilkan pertumbuhan ekonomi masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Dikutip dari Antara pada Sabtu, 20 Mei 2023, Eman (55), seorang perajin keray pelapah sawit di Kampung Cihiyang, Desa Rangkasbitung Timur, Kabupaten Lebak, mengatakan, sejak 13 tahun yang lalu, telah terlibat dalam usaha ini, yang telah memungkinkan untuk membangun rumah dan menyekolahkan anak.

Baca Juga: Pilgub Banten 2024: DPC PDI Perjuangan Tangerang Selatan Dukung Rano Karno

Perajin keray pelapah sawit di Kabupaten Lebak dapat hidup sejahtera dan memberikan kontribusi pada pendapatan keluarga. Mereka mampu membangun rumah dan menyekolahkan anak-anak mereka.

Sebelumnya, daerah Kampung Cihiyang, Desa Rangkasbitung Timur, menghadapi kesulitan ekonomi karena mayoritas penduduknya bekerja sebagai buruh serabutan tani, buruh perkebunan, dan ojek.

Pendapatan mereka kurang dari Rp20 ribu per hari, sehingga banyak anak mereka tidak mampu bersekolah hingga tingkat SMA/SMK, dan kondisi rumah mereka terbuat dari bilik bambu.

Baca Juga: Kasus Repacking Beras Bulog Berhasil Dibongkar Satgas Pangan Polda Banten

Namun, saat ini, masyarakat setempat telah mencapai kesejahteraan sejak tahun 2010 dengan memproduksi kerajinan keray dari pelapah kelapa sawit.

Usaha kerajinan keray ini tidak memerlukan modal, karena mereka menggunakan limbah pelapah kelapa sawit dari Perkebunan Nusantara III Cisalak Rangkasbitung.

Setiap hari, mereka mengumpulkan limbah pelapah sawit dari perkebunan untuk dijadikan bahan kerajinan keray.

Eman juga mengatakan, bisa memproduksi rata-rata tiga lembar keray per hari dan menjualnya seharga Rp35.000 per lembar, yang menghasilkan pendapatan rata-rata Rp105.000 per hari.

Menurut Eman, pendapatan dari kerajinan keray sawit sebesar Rp105.000 per hari jauh lebih baik dibandingkan dengan pendapatan sebelumnya yang tidak menentu. Sebelumnya, dia bekerja sebagai buruh serabutan tani dan mengalami kesulitan ekonomi jika tidak ada pekerjaan.

Sejak ada kerajinan keray, kondisi ekonomi keluarga menjadi lebih baik.

"Kami bisa menyekolahkan tiga anak hingga lulus SMA," jelasnya.

Hal yang sama juga dialami oleh perajin keray sawit lainnya, seperti Anda (50), yang mengatakan bahwa kerajinan keray membantu ekonomi keluarga dengan melindungi mereka dari sinar matahari dan hujan di halaman rumah. Dia mampu menjual lima lembar keray per hari dengan pendapatan Rp175 ribu.

Anda menjelaskan bahwa sekitar 80 persen penduduk Kampung Cihiyang, Desa Rangkasbitung Timur, Kabupaten Lebak, adalah perajin keray. Mereka mengandalkan pendapatan dari kerajinan keray untuk meningkatkan kesejahtera.***

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x