Apa Itu Demam Scarlet? Kenali Penyebab dan Gejalanya

27 Juli 2023, 16:48 WIB
Ilustrasi Demam Scarlet? kenali penyebab dan gejalanya. ///pixabay.com

WARTA TIDORE - Demam Scarlet adalah penyakit bakteri yang berkembang pada beberapa orang yang mengalami radang tenggorokan. Penyakit ini juga dikenal sebagai scarlatina.

Ciri khas dari demam scarlet adalah ruam merah terang yang menutupi sebagian besar tubuh. Biasanya, demam scarlet disertai dengan sakit tenggorokan dan demam tinggi.

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Streptococcus pyogenes dan dapat menyerang siapa saja, tetapi lebih sering terjadi pada anak-anak berusia 5-15 tahun.

Penanganan demam scarlet perlu dilakukan dengan cepat dan tepat untuk mencegah komplikasi berbahaya, seperti pneumonia, serta masalah serius pada jantung, ginjal, dan organ tubuh lainnya.

Biasanya, antibiotik digunakan sebagai pilihan obat untuk mengatasi demam scarlet. Penting untuk mengonsumsi antibiotik sesuai anjuran dokter guna mengurangi risiko resistensi antibiotik.

Penyebab Demam Scarlet

Demam Scarlet disebabkan oleh bakteri Streptococcus pyogenes (S. pyogenes) yang berkembang biak di amandel dan tenggorokan. Bakteri ini dapat mengeluarkan racun yang masuk ke dalam aliran darah dan menyebabkan demam serta ruam merah pada kulit.

Penularan bakteri S. pyogenes dapat terjadi melalui percikan air liur ketika penderita bersin atau batuk. Penularan juga bisa terjadi jika seseorang tidak sengaja mengonsumsi makanan atau minuman dari piring atau gelas yang sama dengan penderita.

Selain itu, menyentuh benda yang terkena percikan air liur penderita juga dapat menyebabkan penularan bakteri penyebab demam scarlet.

Faktor Risiko Demam Scarlet

Beberapa faktor yang meningkatkan risiko terkena demam scarlet meliputi:

  • Usia 5-15 tahun.
  • Kontak langsung dengan penderita demam scarlet, misalnya di rumah atau sekolah.
  • Lingkungan yang ramai, seperti sekolah atau tempat penitipan anak.

Gejala Demam Scarlet

Gejala demam scarlet biasanya muncul 2-4 hari setelah terinfeksi bakteri dan meliputi:D

  • Demam tinggi disertai menggigil.
  • Ruam merah yang menutupi hampir seluruh tubuh.
  • Wajah dan leher memerah, tetapi kulit di sekitar bibir pucat.
  • Garis kemerahan pada ketiak, lipatan siku, dan belakang lutut.
  • Lidah berwarna merah terang dengan bintil-bintil kecil, atau yang dikenal sebagai lidah stroberi.
  • Sakit tenggorokan dengan tenggorokan yang tampak merah dan bercak putih atau kekuningan.
  • Pembengkakan amandel.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di leher.
  • Nyeri perut.
  • Mual atau muntah.
  • Kesulitan menelan.
  • Sakit kepala.

Pemeriksaan Demam Scarlet

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, termasuk memeriksa kondisi lidah, tenggorokan, dan amandel. Dokter juga akan memeriksa kelenjar getah bening serta melihat dan meraba ruam pada kulit. Jika dari pemeriksaan ini diduga menderita demam scarlet, dokter akan melakukan swab test tenggorokan untuk mengambil sampel cairan dari bagian belakang tenggorokan dengan menggunakan alat khusus. Sampel ini kemudian akan dianalisis di laboratorium untuk memeriksa keberadaan bakteri S. pyogenes.

Penanganan Demam Scarlet

Tujuan pengobatan demam scarlet adalah untuk meredakan gejala, mencegah komplikasi, serta mengurangi risiko penularan kepada orang lain.

Selain mengonsumsi antibiotik atau obat yang telah diresepkan dokter, beberapa perawatan mandiri di rumah yang dapat dilakukan untuk mengurangi rasa sakit dan meningkatkan kenyamanan pasien meliputi:

  • Minum cukup air putih untuk menjaga kelembaban tenggorokan dan mencegah dehidrasi.
  • Berkumur dengan larutan air garam untuk meredakan pembengkakan dan sakit tenggorokan.
  • Mengonsumsi permen pelega tenggorokan untuk meredakan peradangan tenggorokan.
  • Menggunakan pelembab udara untuk menghindari udara kering yang dapat memicu radang tenggorokan.
  • Menghindari pemicu iritasi, seperti asap rokok dan produk pembersih.

Pencegahan Demam Scarlet

Beberapa tindakan pencegahan infeksi yang dapat dilakukan dan diajarkan kepada anak-anak meliputi:

  • Mencuci tangan dengan sabun secara teratur hingga bersih.
  • Tidak berbagi peralatan makan dengan orang lain, terutama jika mereka sedang sakit.
  • Menghindari berbagi makanan untuk mencegah penyebaran bakteri dari atau kepada orang lain.
  • Mencuci peralatan makan dan mainan dengan air panas dan sabun setelah digunakan.
  • Menjaga jarak atau menggunakan masker saat berinteraksi dengan penderita demam scarlet.***
Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: yankes.kemkes.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler