Kenali Penyebab dan Gejala Kelainan Sendi Lutut

- 4 November 2023, 18:01 WIB
Ilustrasi lutut.
Ilustrasi lutut. /Pixabay.com/naturwohl-gesundheit

 

WARTA TIDORE - Lutut memiliki sendi engsel yang memungkinkan gerakan ke depan dan ke belakang. Fungsi lutut adalah untuk menopang berat badan tubuh ketika meluruskan atau menekuk, dan menjadi titik tumpuan saat berdiri. Lutut juga membantu dalam berbagai aktivitas seperti berjalan, berlari, naik turun tangga, dan berolahraga. Namun, tak jarang seseorang mengalami kelainan pada sendi lutut yang dapat mengakibatkan perubahan bentuk serta keterbatasan fungsi sendi, seringkali disertai dengan rasa sakit. Berbagai faktor dapat menyebabkan kelainan pada sendi lutut, mulai dari peradangan, cedera, proses degeneratif, dan lain sebagainya.

Penyebab

1. Osteoarthritis adalah jenis radang sendi yang umum terjadi seiring berjalannya waktu, ketika tulang rawan sebagai bantalan di antara tulang-tulang mengalami kerusakan. Hal ini menyebabkan sendi menjadi nyeri dan kaku. Osteoarthritis berkembang secara perlahan dan biasanya terjadi pada usia paruh baya.

2. Rheumatoid Arthritis merupakan penyakit kronis yang menyebabkan pembengkakan dan rasa nyeri pada persendian. Kondisi ini biasanya membuat persendian dapat mengalami cacat, terutama di jari dan pergelangan tangan.

3. Bursitis adalah peradangan pada benjolan berisi cairan yang berfungsi sebagai bantalan pada sendi. Kondisi ini sering terjadi pada sendi yang melakukan aktivitas berat, termasuk lutut.

4. Tendinitis menyebabkan iritasi dan pembengkakan pada tendon yang menghubungkan otot dengan tulang. Contohnya, tendon patella yang menghubungkan otot dengan tulang pada lutut.

Selain itu, cedera, infeksi virus, kelainan lain seperti kanker, dan faktor risiko seperti obesitas, merokok, usia, cedera, dan penyakit bawaan juga dapat menjadi penyebab kelainan pada sendi lutut.

Gejala

Gejala kelainan sendi lutut antara lain: nyeri yang hilang dan muncul, kulit yang memerah dan terasa hangat, lutut yang terasa kaku, suara retakan saat digerakkan, keterbatasan gerakan, perubahan bentuk, serta keterbatasan fungsi sendi.

Ada beberapa faktor risiko dan komplikasi yang dapat timbul dari kelainan pada sendi lutut, seperti robeknya meniskus, ketidakstabilan sendi, arthritis, dan gangguan fungsi serta mobilitas. Pemeriksaan yang dapat dilakukan meliputi tes darah, pemindaian seperti rontgen, CT scan, atau MRI, analisis cairan sendi, serta arthrocentesis.

Penanganan kelainan pada sendi lutut dapat melibatkan perawatan mandiri, tindakan medis, dan upaya pencegahan. Perawatan mandiri termasuk istirahat yang cukup, kompres dengan air dingin, penggunaan obat pereda nyeri, perendaman dengan air hangat, pemanfaatan koyo atau minyak urut yang dapat memberikan rasa hangat pada sendi, penurunan berat badan jika mengalami obesitas, serta latihan gerak dan penguatan otot.

Tindakan medis yang mungkin diberikan termasuk penggunaan obat khusus, fisioterapi, injeksi pada sendi, atau bahkan operasi, tergantung pada penyebab serta kondisi pasien. Pencegahan juga penting, seperti melakukan pemanasan sebelum dan peregangan setelah olahraga, meningkatkan intensitas olahraga secara bertahap, menjaga berat badan ideal, hidup sehat, dan menghindari gerakan yang memperberat sendi.***

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: yankes.kemkes.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah