Peningkatan Berat Badan Berujung Obesitas dan Mengganggu Keseburan, Penjelasan Dokter

- 16 November 2023, 06:00 WIB
Ilustrasi, berat badan.
Ilustrasi, berat badan. /PIXABAY/Bru-nO

WARTA TIDORE - Dokter spesialis obstetri dan ginekologi lulusan Universitas Indonesia, Dr. dr. Gita Pratama, Sp.O.G, Subsp. F. E. R, M.Sc.Rep, menyampaikan bahwa konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan peningkatan berat badan yang dapat berujung pada obesitas dan mengganggu kesuburan.

Dokter yang merupakan anggota Kelompok Staf Medis Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo ini, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta pada hari Rabu, menjelaskan bahwa obesitas memiliki risiko mengganggu fungsi hormon dalam tubuh, termasuk hormon yang terlibat dalam kesuburan seperti hormon reproduksi.

"Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan ovulasi serta gangguan haid tanpa disertai dengan keluarnya sel telur (anovulasi) yang menyulitkan terjadinya kehamilan," ujar Gita.

Selain obesitas, konsumsi gula berlebih juga dapat menyebabkan resistensi insulin, yaitu kondisi tubuh tidak merespons insulin dengan baik. Hal ini dapat mengganggu peredaran gula darah dalam tubuh dan meningkatkan risiko seseorang mengidap diabetes tipe 2.

"Wanita dengan kondisi resistensi insulin atau diabetes tipe 2 lebih rentan terhadap gangguan kesuburan, seperti gangguan ovulasi," tambah Gita, yang memiliki spesialisasi dalam fertilitas endokrinologi reproduksi dan berpraktik di RS Pondok Indah – IVF Centre.

Gita juga mencatat bahwa pada wanita hamil, konsumsi gula berlebihan dapat meningkatkan risiko diabetes kehamilan atau diabetes gestasional. Diabetes gestasional terkait dengan peningkatan risiko kelahiran prematur, keguguran, preeklamsia, polihidramnion atau berlebihnya cairan ketuban, persalinan caesar akibat bayi besar dengan berat lebih dari 4 kilogram, serta perdarahan pasca persalinan.

Dalam memberikan saran, Gita menyarankan wanita dengan obesitas, resistensi insulin, atau diabetes tipe 2 yang ingin memiliki keturunan untuk segera berkonsultasi dengan dokter spesialis obstetri dan ginekologi subspesialis fertilitas endokrinologi reproduksi.

Dokter dapat memberikan saran untuk mengurangi berat badan dengan pola makan yang tepat dan berolahraga secara teratur. Kadang-kadang, terapi pengobatan juga diperlukan untuk menurunkan kadar insulin atau gula dalam darah.

Halaman:

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah