Apa Itu Tukak Lambung, Kenali Penyebab dan Gejalanya

- 23 Desember 2023, 17:42 WIB
Ilustrasi lambung.
Ilustrasi lambung. /PIXIBAY/mcmurryjulie/109

WARTA TIDORE - Tukak lambung adalah kondisi di mana terjadi luka pada esofagus, lapisan lambung, atau duodenum yang umumnya disebabkan oleh bakteri Helicobacter pylori. Istilah "tukak lambung" merujuk pada sekelompok gangguan ulsernatif pada saluran pencernaan bagian atas yang membutuhkan asam dan pepsin untuk pembentukannya. Tukak lambung dapat muncul pada semua kelompok usia, termasuk bayi dan anak-anak, namun lebih sering terjadi pada orang dewasa, terutama pada usia 30-50 tahun.

Penyebab

  1. Infeksi bakteri Helicobacter pylori.
  2. Penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS).
  3. Kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol dalam jangka waktu panjang.

Faktor Risiko

  1. Merokok.
  2. Mengonsumsi makanan asam/pedas.
  3. Mengonsumsi minuman beralkohol.
  4. Stres.

Gejala

  1. Sensasi terbakar pada epigastrium.
  2. Nyeri perut.
  3. Mual.
  4. Muntah.
  5. Rasa tidak nyaman atau kembung.
  6. Gejala makin parah jika perut kosong.

Pemeriksaan

  1. Tes darah.
  2. Endoskopi/gastroskopi.
  3. Biopsi.
  4. Tes napas C14 untuk mendeteksi bakteri Helicobacter pylori.

Komplikasi

  1. Perdarahan dari tukak lambung.
  2. Anemia akibat perdarahan yang berlangsung lama.
  3. Syok hipovolemik akibat kehilangan darah dalam jumlah besar.
  4. Robekan lambung yang dapat menyebabkan peritonitis.
  5. Penyempitan jalan keluar lambung akibat pembentukan jaringan parut.

Penanganan

Penanganan dilakukan berdasarkan penyebab tukak lambung, antara lain:
1. Istirahat, minum air putih hangat, atau air jahe untuk kondisi ringan.
2. Antibiotik untuk infeksi bakteri, obat penghambat reseptor untuk obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), dan obat pengurang nyeri.
3. Konsumsi buah dengan asam rendah, makanan probiotik, hindari susu dan makanan iritatif, kelola stres, batasi alkohol, dan berhenti merokok.

Pencegahan

  1. Cuci tangan secara rutin.
  2. Cuci dan masak bahan makanan hingga matang.
  3. Batasi penggunaan OAINS sesuai anjuran dokter.
  4. Tingkatkan konsumsi sayur dan buah.
  5. Kurangi merokok dan batasi konsumsi alkohol.
  6. Jaga kebersihan makanan yang dikonsumsi.
  7. Hindari makanan mentah seperti daging mentah.***

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: yankes.kemkes.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah