5 Penyakit yang Dapat Menyerang Anak Selama Musim Hujan

- 8 Januari 2024, 06:00 WIB
Ilustrasi - Dua anak bermain ketika hujan turun di Depok, Jawa Barat, Sabtu (27/11/2021).
Ilustrasi - Dua anak bermain ketika hujan turun di Depok, Jawa Barat, Sabtu (27/11/2021). /ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/

WARTA TIDORE - Hujan sering kali menjadi momen yang menggoda bagi anak-anak untuk bermain. Meskipun begitu, dalam banyak situasi, bermain saat hujan tidak dianjurkan karena dapat memiliki efek buruk, terutama jika terjadi banjir. Banjir tidak hanya menyebabkan bencana alam, tetapi juga dapat menjadi medium penyebaran berbagai penyakit.

Banjir memiliki dampak jangka menengah hingga jangka panjang pada kesehatan, terutama dalam peningkatan penularan penyakit melalui air dan vektor (penyakit yang ditularkan melalui air dan vektor).

Dr. Nina Dwi Putri, SpA(K), MSc (TropPaed), seorang Dokter Spesialis Anak dengan Sub Spesialisasi Penyakit Infeksi Tropik dan Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia, menjelaskan beberapa mode penularan penyakit yang dapat disebabkan oleh hujan dan banjir.

"Beberapa penyakit dapat ditularkan melalui air yang terkontaminasi dan kebersihan lingkungan tempat tinggal dapat memburuk akibat hujan atau banjir," ujar Nina, dikutip dari ANTARA pada Minggu, 7 Januari 2024.

Unit Kerja Koordinasi Infeksi dan Penyakit Tropis Ikatan Dokter Anak Indonesia menyampaikan daftar penyakit yang dapat menyerang anak-anak selama musim hujan.

1.Dengue
Genangan air dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk dan berpotensi meningkatkan paparan infeksi dengue. Infeksi virus dengue adalah salah satu penyakit umum yang menyerang anak-anak dan orang dewasa di musim hujan, terutama di daerah tropis. Gejala demam berdarah melibatkan ruam, demam tinggi, dan lainnya. Penerapan 3M Plus dianjurkan untuk memberantas sarang nyamuk dan menghindari gigitan nyamuk.

2.Infeksi Jamur
Karena kulit menjadi lembab dan basah sepanjang waktu, risiko infeksi jamur cukup tinggi. Penting untuk menjaga kulit tetap kering. Anak-anak harus mengeringkan diri setelah pulang, karena jamur sering berkembang biak di kulit yang lembab dan tidak terkena udara.

3.Leptospirosis
Penyakit ini ditularkan melalui kontak kulit atau selaput lendir dengan tanah, lumpur, atau air yang terkontaminasi dengan urin hewan pengerat yang terinfeksi bakteri Leptospira. Bahkan jika anak mengalami luka kecil di kakinya, harus berhati-hati agar tidak terkena air yang terkontaminasi.

4.Infeksi Saluran Cerna
Sistem pembuangan limbah yang buruk, kebersihan yang tidak terjaga, kepadatan penduduk, dan konsumsi air yang tidak sehat selama banjir dapat menyebabkan infeksi saluran cerna. Untuk menghindari infeksi dari makanan dan air yang terkontaminasi, anak-anak perlu minum air bersih dan matang, serta makan makanan yang sehat.

Halaman:

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: ANTARA


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah