WARTA TIDORE - Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), dr. Dirga Sakti Rambe, menjelaskan tentang dampak infeksi bakteri Neisseria meningitidis yang dapat menyebabkan penyakit meningitis pada manusia.
"Kapan kita bisa curiga seseorang terkena meningitis? Ingatlah, lokasinya berada di kepala, pada selaput otak. Biasanya gejala pertamanya adalah sakit kepala yang sangat parah," katanya dalam diskusi tentang vaksin meningitis secara daring di Jakarta, pada hari Selasa, 23 April 2024
Dirga menekankan, sakit kepala pada seseorang yang terinfeksi bakteri tersebut sangat berat, bahkan sulit diatasi meskipun dengan berbagai macam obat.
Selanjutnya, lanjutnya, gejala lainnya termasuk demam tinggi dan sensitivitas terhadap cahaya. Tenaga medis biasanya akan melakukan pemeriksaan dengan menegangkan leher pasien untuk mengecek kekakuan leher.
Untuk diagnosis yang lebih pasti, dokter juga akan melakukan pemeriksaan darah serta CT Scan atau MRI kepala pasien.
"Namun, diagnosis yang paling pasti adalah ketika cairan sumsum tulang belakangnya diperiksa. Jika ditemukan bakterinya, itu adalah kasus meningitis," ungkapnya.
Meskipun bisa didiagnosis dan diobati, Dirga menegaskan bahwa penyakit yang bisa ditularkan oleh jamaah haji asal negara lain ini dapat berakibat fatal jika tidak diidentifikasi sejak awal.
Selain itu, kemungkinan gejala sisa seperti stroke juga bisa muncul setelah penyembuhan, karena meningitis menyerang selaput otak.
Dirga mengajak semua calon jamaah haji untuk divaksinasi meningitis sebagai upaya perlindungan diri, bukan sekadar kewajiban sebelum berangkat.