Muhammad Siraz Tuni, Mantan Narapidana Kini Diduga Kembali Lakukan Tindakan Intimidasi

- 6 September 2023, 22:13 WIB
Ilustrasi: Muhammad Siraz Tuni, mantan Narapidana kini diduga kembali lakukan tindakan intimidasi.
Ilustrasi: Muhammad Siraz Tuni, mantan Narapidana kini diduga kembali lakukan tindakan intimidasi. /Pixabay/Klaus Hausmann

WARTA TIDORE - Muhammad Siraz Tuni, mantan Narapidana yang diberi asimilasi pada 16 November 2022, meskipun baru menjalani hukuman kurungan penjara selama 3 bulan dalam kasus penganiayaan dengan pisau pada tahun 2022, kini kembali terlibat dengan korban yang sama, yaitu Mardianto Musa.

Informasi yang kami terima menyatakan bahwa Muhammad Siraz Tuni melakukan tindakan intimidasi dan ancaman terhadap Mardianto Musa, yang sebelumnya telah menjadi korban serangan pisau. Kini, Muhammad Siraz Tuni mengancam akan membahayakan seluruh keluarga mantan korban penganiayaannya pada tahun 2022.

Mardianto Musa mengonfirmasi bahwa kejadian ini terjadi di pelabuhan Rum, Kecamatan Tidore Utara, sekitar pukul 20:00 WIT pada tanggal 3 September 2023. Muhammad Siraz Tuni, dengan emosinya yang tinggi, menghadapi Mardianto Musa saat Mardianto kembali dari Kota Ternate.

Dia mengancam akan membahayakan Mardianto dan keluarganya, bahkan mencoba untuk menyerang Mardianto dengan pisau, meskipun upaya tersebut berhasil dicegah. Mardianto memilih untuk tetap diam di dalam mobil yang diparkir tidak jauh dari lokasi kejadian.

Akibat kejadian ini, Mardianto Musa meminta perlindungan dari Polresta Tidore Kepulauan dan telah membuat laporan polisi dengan nomor laporan LP/B/76/IX/SPKT/Polresta Tidore/Polda Maluku Utara. Saat ini, laporan tersebut sedang dalam proses penyelidikan oleh penyidik Reserse Polresta Tidore.

Mardianto mengungkapkan bahwa dia merasa sangat takut dan trauma akibat kejadian sebelumnya yang melibatkan serangan pisau oleh pelaku, terutama mengingat ancaman yang baru saja dilontarkan oleh mantan narapidana Siraz Tuni terhadap keluarganya.

"Kejadian ini membuat saya sangat khawatir untuk beraktivitas secara bebas," tambahnya.

Dia juga mencatat bahwa dia merasa takut untuk pergi ke Pelabuhan Rum karena takut bertemu dengan Siraz, yang sering terlihat di sana melakukan aktivitas seperti pengawasan atau proyek pembangunan pelabuhan dan pemasangan portal parkir otomatis di sekitar pelabuhan Rum.***

Editor: Iswan Dukomalamo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x