Sekarang penggalian yang dipimpin oleh Brendan Foley, seorang ilmuwan arkeologi di Universitas Lund, telah menemukan rempah-rempah yang terkubur di bangkai kapal
"Baltik itu aneh, oksigennya rendah, suhunya rendah, salinitasnya rendah, begitu banyak benda organik yang terawetkan dengan baik di Baltik," kata Foley.
"Di mana mereka tidak akan terawetkan dengan baik di tempat lain di sistem samudra dunia. Tapi menemukan rempah-rempah seperti ini cukup luar biasa," sambungnya.
Baca Juga: Dugaan Kebocoran Laboratorium Cina Penyebab Covid-19, WHO Identifikasi Asal-Usul
Rempah-rempah menjadi simbol status tinggi, karena hanya orang kaya yang mampu membeli barang-barang seperti kunyit atau cengkeh yang diimpor dari luar Eropa.
Peneliti Universitas Lund Mikael Larsson, yang telah mempelajari temuan tersebut, mengatakan, ini adalah satu-satunya konteks arkeologi, di mana kami menemukan kunyit. Jadi sangat unik dan sangat istimewa.***