Perang Israel Vs Gaza, Berdampak Kampanye Boikot Hantam Beberapa Negara di Arab

- 24 November 2023, 06:00 WIB
Para pekerja bekerja di restoran Kentucky Fried Chicken (KFC) yang sepi akibat boikot merek-merek Barat di Mesir sebagai respons terhadap pemboman Israel di Gaza dalam konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Kairo, Mesir, pada tanggal 20 November 2023.
Para pekerja bekerja di restoran Kentucky Fried Chicken (KFC) yang sepi akibat boikot merek-merek Barat di Mesir sebagai respons terhadap pemboman Israel di Gaza dalam konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Kairo, Mesir, pada tanggal 20 November 2023. /REUTERS/Mohamed Abd El Gha/

WARTA TIDORE - Pada suatu malam baru-baru ini di Kairo, seorang pekerja membersihkan meja di sebuah restoran McDonald's yang kosong. Cabang-cabang rantai makanan cepat saji Barat lainnya di ibu kota Mesir juga tampak sepi.

Dikutip dari Reuters pada Kamis, 23 November 2023, semuanya terkena dampak kampanye boikot akar rumput yang spontan atas serangan militer Israel di Jalur Gaza sejak serangan mematikan Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober.

Merek-merek Barat merasakan dampaknya di Mesir dan Yordania, dan ada tanda-tanda kampanye ini menyebar di beberapa negara Arab lainnya termasuk Kuwait dan Maroko. Partisipasi tidak merata dan dampaknya hanya kecil di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

Beberapa perusahaan yang menjadi sasaran kampanye ini dianggap mengambil sikap pro-Israel, dan beberapa lainnya diduga memiliki hubungan keuangan dengan Israel atau melakukan investasi di sana.

Ketika kampanye ini mulai menyebar, seruan boikot yang beredar di media sosial telah meluas hingga mencakup lusinan perusahaan dan produk, sehingga mendorong pembeli untuk beralih ke produk alternatif lokal.

Di Mesir, dimana kecil kemungkinan orang turun ke jalan karena pembatasan keamanan, sebagian pihak melihat boikot sebagai cara terbaik atau satu-satunya untuk membuat suara mereka didengar.

“Saya merasa meskipun saya tahu ini tidak akan berdampak besar pada perang, maka setidaknya ini yang bisa kita lakukan sebagai warga negara yang berbeda agar kita tidak merasa tangan kita berlumuran darah,” kata 31- Reham Hamed, warga Kairo berusia satu tahun, yang memboikot jaringan makanan cepat saji AS dan beberapa produk pembersih.

Di Yordania, warga yang pro-boikot terkadang memasuki cabang McDonald's dan Starbucks untuk mendorong pelanggan yang terbatas agar membawa bisnis mereka ke tempat lain. Beredar video yang memperlihatkan tentara Israel sedang mencuci pakaian dengan merek deterjen terkenal yang dihimbau untuk diboikot oleh pemirsa.

Halaman:

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x