Bulog: Cadangan Beras Pemerintah Mencukupi untuk Ramadhan dan Idul Fitri 2024

- 26 Februari 2024, 12:51 WIB
Mokhamad Suyamto, Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog, memperlihatkan stok beras di gudang Bulog pada hari Senin (26/2/2024).
Mokhamad Suyamto, Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog, memperlihatkan stok beras di gudang Bulog pada hari Senin (26/2/2024). /ANTARAHumas Bulog/

WARTA TIDORE - Mokhamad Suyamto, Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog, memastikan bahwa stok cadangan beras pemerintah (CBP) saat ini mencukupi untuk memenuhi kebutuhan penyaluran selama Ramadhan hingga Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah.

"Dengan stok cadangan beras pemerintah yang dikuasai Bulog mencapai 1,4 juta ton dan sisa kuota penugasan impor tahun ini sebanyak 1,5 juta ton, kita memiliki jumlah yang sangat memadai untuk kebutuhan penyaluran selama puasa dan Lebaran," ujarnya di Jakarta, Senin.

Suyamto menambahkan, stok beras yang tersedia di gudang Bulog juga dapat memenuhi kebutuhan penyaluran beras program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) ke pasar induk, pasar tradisional, dan ritel modern.

Selain itu, stok beras Bulog juga mencukupi untuk memenuhi penyaluran bantuan pangan beras yang ditujukan kepada 22 juta keluarga penerima manfaat hingga Juni 2024.

"Saat ini, Bulog sedang melakukan penyaluran bantuan pangan sebesar 10 kg kepada masing-masing dari 22 juta keluarga penerima manfaat mulai Januari hingga Juni mendatang," katanya.

Suyamto menegaskan bahwa Bulog akan terus melakukan langkah-langkah positif dalam menghadapi fluktuasi harga beras dengan menjalankan semua penugasan dari pemerintah secara maksimal.

Bulog juga melakukan intervensi melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) dengan menjual beras di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp54.000 per 5 kg di pemukiman penduduk atau tempat keramaian.

"Walaupun membutuhkan waktu untuk mencapai keseimbangan harga di tingkat produsen dan konsumen, namun pemerintah telah memperhitungkan dengan baik sehingga masyarakat tidak perlu khawatir terhadap harga dan ketersediaan pangan, khususnya beras," katanya.

Dia menegaskan, pemerintah terus melakukan langkah cepat dan tanggap menghadapi dampak ekonomi yang disebabkan oleh perubahan iklim akibat fenomena El Nino yang saat ini sedang terjadi, termasuk di Indonesia.***

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah