Network
WARTA TIDORE - Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah apakah boleh memakai parfum beralkohol untuk shalat? Shalat adalah salah satu pilar utama dalam agama Islam dan memiliki peran sentral dalam kehidupan seorang Muslim. Ibadah ini mencerminkan hubungan langsung antara seorang hamba dengan Allah SWT. Oleh karena itu, tata cara dan kondisi pelaksanaan shalat sangat penting.
Parfum beralkohol adalah parfum yang mengandung zat alkohol sebagai salah satu komponen utamanya. Alkohol dalam parfum dikenal sebagai etanol. Etanol adalah zat yang digunakan dalam banyak produk perawatan pribadi, termasuk parfum, dan juga memiliki efek bau yang khas.
Terkait pertanyaan apakah boleh memakai parfum beralkohol untuk shalat, menurut ulama dari kalangan Syafi’iyah, penggunaan parfum beralkohol tidak membatalkan sahnya shalat. Mereka berpendapat bahwa alkohol dalam parfum tidak memengaruhi kesucian atau keabsahan shalat. Pasalnya, sesuatu yang dilarang adalah mengkonsumsi alkohol dalam bentuk diminum, sedangkan penggunaan parfum beralkohol untuk tujuan di luar konsumsi dianggap diperbolehkan.
Imam As-Syaukani menjelaskan bahwa alkohol itu adalah zat yang suci. Kata "rijsun" dalam Al-Quran (Al-Maidah: 90) merujuk pada sesuatu yang haram, bukan sesuatu yang najis. Oleh karena itu, penggunaan parfum beralkohol untuk shalat dianggap sah.
Syekh Wahbah Az Zuhayli juga menyebutkan bahwa alkohol, baik yang murni maupun yang dicampur, tidak dianggap najis menurut hukum Islam. Hal ini didasarkan pada prinsip bahwa segala sesuatu dianggap suci kecuali ada bukti yang jelas bahwa itu najis.
Jadi, dalam Islam, shalatnya tetap sah meskipun memakai parfum beralkohol, dan alkohol dalam parfum tidak dianggap sebagai najis dalam konteks ibadah.***
