Network
WARTA TIDORE - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa dengan magnitudo (M) 6,9 di wilayah Mindanao, Filipina, pada Jumat pukul 15.14 WIB, yang dirasakan hingga Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara (Sulut).
Berdasarkan analisis BMKG, gempa ini memiliki magnitudo M6,8 dengan episenter pada koordinat 5,50 derajat Lintang Utara dan 125,18 derajat Bujur Timur, berlokasi di laut sekitar 228 km barat laut Tahuna, Sangihe, pada kedalaman 63 km.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, pada Jumat, 17 November 2023 menyatakan bahwa, gempa ini terjadi akibat deformasi batuan dalam slab lempeng Cotabato yang tersubduksi di bawah Mindanao.
Dampak gempa berdasarkan laporan masyarakat mencakup guncangan di wilayah Naha V MMI (getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang, dan barang besar tampak bergoyang).
Di Ondong, Kabupaten Kepulauan Talaud, skala III-IV MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah seakan ada truk berlalu, gerabah pecah, jendela/pintu berderik, dan dinding berbunyi). Sementara di Bolaang Mongondow, Manado, Bitung, Tomohon, Minahasa Utara III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah seakan ada truk berlalu).
Meskipun belum ada laporan kerusakan, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, menghindari bangunan yang rusak, dan memastikan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.
Hasil pemodelan tsunami menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami, dan hingga saat ini, belum ada aktivitas gempa susulan.***
