KIM, Salah Satu UMKM Binaan Otorita Ibu Kota Nusantara Berhasil Perluas Pasar Berskala Besar

- 19 Februari 2024, 19:52 WIB
Rusni Febriyanti, Ketua Pengurus UMKM Kriya Inovasi Mandara, sedang mempraktikkan cara pembuatan cocopeats di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Rusni Febriyanti, Ketua Pengurus UMKM Kriya Inovasi Mandara, sedang mempraktikkan cara pembuatan cocopeats di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. /ANTARA/Bayu Saputra/

WARTA TIDORE - Salah satu UMKM yang dibina oleh Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), yaitu Kriya Inovasi Mandara (KIM), telah berhasil memperluas pasar hingga mencapai berbagai perusahaan berskala besar.

Kriya Inovasi Mandara merupakan sebuah koperasi atau UMKM yang fokus pada industri pengolahan sabut kelapa, mulai dari cocopeats, cocofiber, cocobristle, hingga cocomesh.

Rusni Febriyanti, Ketua Pengurus UMKM Kriya Inovasi Mandara pada Senin, 19 Februari 2024 menjelaskan, salah satu kontribusi dari OIKN adalah melibatkannya dalam pameran dagang di ICE BSD Tangerang tahun lalu. Melalui partisipasi tersebut, KIM berhasil membuka pasar dari skala lokal hingga ekspor.

Selain dibantu untuk memperluas pasar, menjadi mitra OIKN memberikan Kriya Inovasi Mandara fasilitas berupa stan atau booth di rest area untuk memajang produk-produk kerajinan sabut kelapanya.

Dari hasil binaan tersebut, produk sandal olahan cocofiber KIM berhasil terserap oleh Hotel Balikpapan. Rusni sendiri telah berwirausaha dalam pengolahan sabut kelapa sejak 2016. Pada tahun 2020, ia mendirikan koperasi Kriya Inovasi Mandara di Kelurahan Saloloang, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Kriya Inovasi Mandara semakin berkembang dan dapat menghasilkan berbagai jenis olahan sabut kelapa. Salah satunya adalah cocopeats, yang banyak diminati oleh perusahaan di bidang persemaian karena berfungsi sebagai media tanam yang baik.

Selain itu, cocofiber digunakan untuk membuat berbagai macam kerajinan seperti matras, sepatu, tas, dan lainnya. Sedangkan cocobristle, yang merupakan sari kulit kelapa, digunakan untuk pembuatan sapu lantai.

Kriya Inovasi Mandara juga mengolah sabut kelapa menjadi cocomesh, yang biasanya digunakan untuk reklamasi lahan bekas tambang.

Saat ini, koperasi Kriya Inovasi Mandara memiliki 300 anggota dan mampu mencapai omzet hingga Rp50 juta per bulan. Produksi per hari bergantung pada jumlah pesanan yang diterima.

Halaman:

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x