WARTA TIDORE - Sanksi, yang diresmikan oleh Kantor Urusan Taiwan China, juga melarang investor dan perusahaan yang terkait dengan Hsiao untuk bekerja sama dengan organisasi dan individu daratan.
Baca Juga: Seorang Wali Kota di Australia Siapkan Gugatan pada ChatGPT atas Pencemaran Nama Baik.
Mereka datang setelah pertemuan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dengan Ketua DPR AS Kevin McCarthy saat singgah di Amerika Serikat minggu ini.
"Wah, RRC (Republik Rakyat China) baru saja memberikan sanksi kepada saya lagi, untuk kedua kalinya," cuitan Hsiao menanggapi pengumuman tersebut.
Kementerian Luar Negeri China juga mengumumkan langkah-langkah terhadap Institut Hudson Amerika Serikat dan Perpustakaan Reagan dan kepala mereka, dengan mengatakan bahwa kedua institusi tersebut menyediakan platform dan fasilitas untuk apa yang disebut aktivitas separatis Tsai.
Baca Juga: Rusia Bakal Ambil Tindakan Balasan Setelah Finlandia Bergabung dengan NATO
Kementerian Luar Negeri Taiwan merasa marah, mengatakan China tidak punya hak untuk ikut campur ketika datang ke perjalanan ke luar negeri Tsai dan bahwa Beijing menipu dirinya sendiri jika mengira sanksi itu akan berdampak.
"Itu tidak hanya memperdalam antipati rakyat kami tetapi juga mengungkap sifat irasional dan absurd dari rezim komunis," katanya.
China menganggap Taiwan sebagai wilayahnya sendiri dan bukan negara yang terpisah. Pemerintah Taiwan membantah klaim China.