Evakuasi WNI di Sudan Terus Dilakukan oleh Pemerintah

- 24 April 2023, 10:54 WIB
Belasan WNI dievakuasi ke KBRI Khartoum
Belasan WNI dievakuasi ke KBRI Khartoum /Antara
WARTA TIDORE - Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, mengatakan bahwa pemerintah terus berupaya untuk mengevakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari Sudan.

Dia menyampaikan hal tersebut melalui pesan singkat pada hari Senin, 24 April 2023 dan mengungkapkan bahwa koordinasi dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan beberapa misi asing di Sudan sedang dilakukan.

Baca Juga: Kecaman Hamas dan Jihad Islam Palestina atas Serangan Israel di Area Masjid Al Aqsa

Sejak tanggal 15 April, Sudan telah mengalami konflik bersenjata antara Tentara Nasional (SAF) dan pasukan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF).
 
Pertempuran militer tersebut telah menewaskan setidaknya 413 orang dan melukai 3.551 orang hingga tanggal 21 April 2023 menurut data dari PBB.
 
 
Menurut data dari KBRI Khartoum, saat ini terdapat 1.209 WNI yang tinggal di Sudan, sebagian besar dari mereka adalah pelajar dan mahasiswa.
 
Tim perlindungan WNI KBRI Khartoum berhasil mengevakuasi 43 WNI dari lokasi pertempuran ke tempat perlindungan di KBRI hingga tanggal 20 April 2023.
 
 
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sebelumnya mengatakan bahwa persiapan evakuasi WNI dari Sudan telah dikoordinasikan dengan lima perwakilan RI, yaitu yang berada di Khartoum (Sudan), Kairo (Mesir), Addis Ababa (Ethiopia), serta Riyadh dan Jeddah (Arab Saudi).
 
Namun, evakuasi hanya bisa dilakukan jika kedua pihak yang berkonflik menyetujui adanya jeda kemanusiaan.
 
Jeda tersebut dapat dimanfaatkan oleh negara-negara lain untuk menyelamatkan warganya dari Sudan atau bagi komunitas internasional untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Sudan.
 
 
Beberapa negara seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Arab Saudi telah berhasil mengevakuasi warganya dari Sudan.
 
Sementara itu, Spanyol, Korea Selatan, Kuwait, dan Mesir juga telah berkoordinasi untuk menyelamatkan warga negaranya dari zona konflik.***

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah