Network
WARTA TIDORE - Pada tanggal 6 Januari, Indonesia memutuskan untuk sementara menghentikan operasi tiga pesawat Boeing 737 MAX 9 yang dioperasikan oleh Lion Air, meskipun konfigurasinya berbeda dari pesawat yang mengalami pendaratan darurat di AS pekan lalu.
Administrasi Penerbangan Federal AS telah memerintahkan penangguhan sementara 171 pesawat Boeing yang menggunakan panel serupa dengan yang menyebabkan kerusakan pada pesawat Alaska Airlines yang baru berusia delapan minggu pada Jumat, memaksa dilakukannya pendaratan darurat dengan adanya celah pada badan pesawat.
"Tiga pesawat Boeing 737 MAX 9, yang merupakan satu-satunya jenis pesawat yang dimiliki oleh Indonesia, dihentikan sementara sejak 6 Januari hingga pemberitahuan lebih lanjut," kata Adita Irawati, juru bicara Kementerian Perhubungan pada Senin, 8 Januari 2024.
Adita menjelaskan bahwa pesawat Lion Air memiliki pintu keluar darurat di tengah kabin tipe II. Sedangkan pesawat Alaska Airlines memiliki pintu keluar tengah di kabin.
Ini berarti bahwa sistem pada bagian tengah pintu darurat masih berfungsi dan dapat digunakan untuk evakuasi.
Kementerian menyatakan akan berkoordinasi dengan FAA, Boeing, dan Lion Air untuk terus memantau situasi, dengan menekankan bahwa keselamatan operasional akan menjadi prioritas utama.
Seorang juru bicara dari Lion Air menyampaikan bahwa maskapai tersebut sedang melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap pesawat guna memastikan bahwa mekanisme pintu darurat berfungsi dengan normal.***
