Network
WARTA TIDORE - Pihak berwenang di Beijing menutup beberapa jalan raya pada Rabu, 21 Februari 2024 setelah hujan salju yang lebih lebat dari perkiraan melanda ibu kota Tiongkok, bagian dari musim dingin yang memengaruhi banyak wilayah di negara itu pada minggu ini.
Dengan hujan beku dan salju yang diperkirakan akan berlangsung hingga Senin, para pejabat meningkatkan pengaturan transportasi umum di kota berpenduduk hampir 22 juta jiwa itu dan menutup delapan jalan raya, kata lembaga penyiaran pemerintah CCTV. Daerah pegunungan masih mengalami hujan salju, meski sudah berhenti di daerah perkotaan.
“Saya merasa beberapa hari setelah turun salju terasa tidak nyaman karena jalanan agak licin dan pengemudi kurang perhatian,” kata Kylie Chen, warga Beijing.
Meskipun dia suka melihat salju, hal itu mempersulit perjalanan kerjanya, karena dia harus berjalan di jalan yang berlumpur, tambah pria berusia 23 tahun itu.
"Hujan salju pada Selasa malam berlangsung lebih lama dan lebih deras dari perkiraan setelah pertemuan arus udara lembab dari selatan, massa udara dingin bergerak perlahan ke arah timur," kata seorang pejabat observatorium kepada surat kabar Beijing Daily.
"Dengan jam kerja fleksibel yang ditawarkan oleh beberapa perusahaan, beberapa orang dapat menghabiskan lebih banyak waktu untuk menikmati pemandangan," kata warga Beijing lainnya, Li Qiuhao.
“(Perusahaan) mengizinkan kami memilih waktu kerja dengan lebih leluasa,” tambah pria berusia 31 tahun itu. “Ini berarti kita dapat menghindari beberapa masalah perjalanan dan masalah lalu lintas.”
Cuaca buruk memaksa penutupan hampir 200 ruas jalan di seluruh negeri, kata CCTV. Pusat Meteorologi Nasional memperkirakan suhu di bawah nol derajat dalam beberapa minggu mendatang di sejumlah wilayah.
