Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf: Jangan Ada Calon Mengatasnamakan NU

- 3 September 2023, 03:00 WIB
Ketua Umum PBNU menegaskan bahwa jangan ada calon mengatasnamakan NU
Ketua Umum PBNU menegaskan bahwa jangan ada calon mengatasnamakan NU /ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A./

WARTA TIDORE - Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf, menyerukan kepada bakal calon presiden dan calon wakil presiden agar tidak menggunakan nama Nahdlatul Ulama dalam Pemilihan Presiden 2024.

"Jangan ada calon mengatasnamakan NU. Kalau ada calon mengatasnamakan (NU), kredibilitasnya atas nama perilakunya sendiri-sendiri, bukan atas nama NU," tegas Gus Yahya dalam keterangan tertulis di Jakarta pada Sabtu, 2 September 2023.

Gus Yahya menjelaskan bahwa secara struktural, NU dan kiai-kiai NU tidak akan memberikan dukungan resmi kepada calon tertentu.

"Kalau ada klaim, kiai-kiai NU merestui, itu sama sekali tidak benar. Selama ini tidak ada pembicaraan terkait calon presiden atau wakil presiden," katanya.

Jika ada warga NU yang ingin mencalonkan diri, Gus Yahya mengatakan mereka seharusnya menggunakan jalur partai politik, bukan mengatasnamakan NU.

"Ibu tahu NU ini memiliki jumlah warga yang sangat besar. Survei Alvara mencatat bahwa 52,9 persen populasi Muslim Indonesia mengaku sebagai bagian dari NU," jelas Gus Yahya.

Menurutnya, warga NU adalah individu yang cerdas, sehingga tidak dapat dipengaruhi untuk memenuhi ambisi calon tertentu.

"Pola pikir NU dulu dianggap seolah-olah sebagai kerbau. Ini adalah penghinaan besar, padahal warga NU ini cerdas, mereka dapat menilai orang. Kami tidak ingin NU dicampur-adukkan dan ditarik ke berbagai arah," tambahnya.

Gus Yahya juga menegaskan bahwa keputusan Muktamar NU adalah bahwa organisasi tersebut tidak akan memberikan dukungan politik kepada calon tertentu dan tidak akan menjadi pesaing dalam dunia politik.***

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah