Jelang Ramadhan, Mendagri: Tolong kepala Daerah untuk Segera Mengatasi Wilayah Memiliki Tingkat Inflasi Tinggi

- 3 Maret 2024, 17:53 WIB
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI Tito Karnavian memberikan petunjuk mengenai masalah inflasi kepada para kepala daerah di Padang pada hari Minggu (3/3/2024).
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI Tito Karnavian memberikan petunjuk mengenai masalah inflasi kepada para kepala daerah di Padang pada hari Minggu (3/3/2024). /ANTARA/Puspen Kemendagri/

WARTA TIDORE - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI Tito Karnavian mengimbau kepada gubernur, bupati, dan wali kota di seluruh Tanah Air untuk bersiap menghadapi potensi inflasi menjelang Bulan Suci Ramadhan 1445 Hijriah.

"Tolong kepala daerah untuk segera mengatasi wilayah-wilayah yang memiliki tingkat inflasi tinggi dan terdata di Badan Pusat Statistik atau di Kemendagri," ujar Mendagri RI Tito Karnavian pada Minggu, 3 Maret 2024.

Menurut Tito, terdapat dua penyebab utama terjadinya inflasi di suatu daerah, yakni kurangnya pasokan barang dan peningkatan permintaan dari masyarakat.

Biasanya, selama bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, beberapa harga kebutuhan pokok seperti beras, daging ayam, telur, dan lainnya cenderung naik tinggi. Oleh karena itu, setiap kepala daerah diminta untuk mengantisipasinya.

"Harapannya, mereka bisa cepat tanggap dan meningkatkan pasokan. Distribusi barang juga harus lancar," tegas Mendagri.

Mendagri, yang juga menjadi pemimpin upacara pada peringatan HUT Ke-74 Satpol PP dan Satlinmas Ke-62 tingkat nasional, menegaskan bahwa Satpol PP memiliki peran penting dalam membantu aparat penegak hukum untuk mencegah terjadinya penimbunan barang.

Di sisi lain, Kepala Badan Pusat Statistik Sumatera Barat, Sugeng Arianto, menyatakan bahwa inflasi di Ranah Minang pada Februari 2024 mencapai 3,32 persen secara year on year (yoy), yang disebabkan oleh kenaikan sejumlah indeks kelompok pengeluaran.

"Inflasi ini terjadi akibat kenaikan harga indeks kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 6,84 persen," jelas Sugeng Arianto.

Kelompok lain yang ikut memicu inflasi termasuk pakaian dan alas kaki sebesar 2,01 persen, perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,65 persen.

Halaman:

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x