Jamin Kebutuhan Pupuk Petani Tercukupi, PT Pupuk Indonesia Lakukan Peningkatan Alokasi

- 15 April 2024, 05:00 WIB
Ilustrasi - Para pekerja sedang melakukan pengangkutan pupuk.
Ilustrasi - Para pekerja sedang melakukan pengangkutan pupuk. /ANTARA/HO-Humas Pupuk Indonesia./

WARTA TIDORE - PT Pupuk Indonesia (Persero) menjamin kebutuhan pupuk petani tercukupi dengan peningkatan alokasi pupuk bersubsidi menjadi 9,55 juta ton pada 2024, dari yang sebelumnya ditetapkan sebanyak 4,7 juta ton.

Roh Eddy Andri Wismono, GM Wilayah 2 Pupuk Indonesia, menyatakan bahwa peningkatan alokasi subsidi pupuk ini memberikan harapan baru bagi petani di seluruh Indonesia.

"Petani tidak perlu lagi khawatir tentang kekurangan pupuk, karena peningkatan alokasi subsidi pupuk memberikan tambahan kuota yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pupuk petani," ungkap Roh Eddy di Jakarta pada Minggu, 14 April 2024.

Peningkatan alokasi pupuk subsidi nasional ini mencakup pupuk Urea dari 2.771.428 ton menjadi 4.634.626 ton, NPK dari 2.001.352 ton menjadi 4.278.504 ton, Pupuk NPK Formula Khusus dari 19.739 ton menjadi 136.870 ton, dan pupuk Organik sebesar 500.000 ton.

Roh Eddy menjelaskan, peningkatan alokasi subsidi pupuk juga merespons kekhawatiran petani di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Dia menegaskan bahwa ada peningkatan alokasi subsidi pupuk NPK Kakao untuk petani yang terdaftar di NTT.

"Peningkatan alokasi pupuk Urea dari 36.405 ton menjadi 62.228 ton, pupuk NPK dari 32.858 ton menjadi 70.244 ton, dan NPK Formula Khusus Kakao (NPK 14-12-16-4) dari 95 ton menjadi 659 ton," jelas Roh Eddy.

Selain peningkatan alokasi, proses penebusan pupuk bersubsidi juga semakin mudah. Pupuk Indonesia berkolaborasi dengan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mengimplementasikan aplikasi i-Pubers (Integrasi Pupuk Bersubsidi) di setiap kios resmi.

Dengan digitalisasi ini, petani yang terdaftar hanya perlu membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk melakukan penebusan pupuk subsidi.

"Melalui integrasi dengan data e-alokasi Kementan dan fitur geo-tagging, i-Pubers menjadi solusi unggul untuk memastikan distribusi pupuk yang tepat. Inovasi digital ini tidak hanya efisien, tetapi juga membantu mengarahkan pupuk subsidi dengan tepat, mendorong pertumbuhan sektor pertanian dengan presisi," tambahnya.

Sejak 1 Februari 2024, implementasi i-Pubers telah mencapai 100 persen secara nasional dan telah tersedia di lebih dari 27.000 kios di seluruh Indonesia.

Hingga 29 Maret 2024, lebih dari 1,3 juta ton pupuk telah disalurkan kepada petani yang terdaftar di 38 provinsi Indonesia.

Dari segi stok, Pupuk Indonesia menyediakan stok sebesar 769.042 ton yang tersedia di gudang lini III dan siap ditebus oleh petani yang terdaftar. Stok tersebut terdiri dari 436.418 ton pupuk urea bersubsidi dan 300.359 ton NPK.

Di wilayah 2, stok pupuk bersubsidi yang tersedia sebesar 372.013 ton yang terdiri dari 203.735 ton urea dan 168.278 ton NPK. Stok tersebut tersedia di gudang lini III dan sebagai upaya untuk menjamin ketersediaan pupuk subsidi di unit penjualan wilayah 2 dari Jawa Timur hingga Papua.

Stok pupuk subsidi di NTT sebesar 16.789 ton tersebar di seluruh Kabupaten dan Kota di Provinsi NTT. Total stok pupuk di Kabupaten Kupang sebesar 4.317 ton dengan rincian urea sebesar 2.231 ton dan NPK sebesar 2.086 ton atau setara dengan 200 persen dari ketentuan stok minimum.

Dari sisi penyaluran atau pendistribusian pupuk subsidi di Provinsi NTT hingga 29 Maret 2024, Pupuk Indonesia telah menyalurkan 4.886 ton, terdiri dari 2.471 ton urea dan 2.415 ton NPK.

Di Kabupaten Kupang hingga 29 Maret 2024, Pupuk Indonesia telah menyalurkan pupuk subsidi sebanyak 578 ton yang terdiri dari urea sebesar 358 ton dan NPK Phonska sebesar 220 ton.

"Kami akan terus memantau ketersediaan stok di distributor dan pengecer resmi serta akan menindak tegas siapa pun di jaringan distribusi kami yang melanggar ketentuan yang berlaku," tambah Roh Eddy.***

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah