Prakiraan Cuaca BMKG Selasa 23 April, Hujan Lebar Guyur Sebagian Besar Daerah di Indonesia

- 23 April 2024, 09:13 WIB
Ilustrasi cuaca ekstrem.
Ilustrasi cuaca ekstrem. /Guvo59/Pixabay/

WARTA TIDORE - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) RI memperkirakan hujan lebat berpotensi mengguyur sebagian besar daerah di Indonesia pada Selasa, 23 April 2024.

Berdasarkan peringatan dini cuaca yang terdapat di situs BMKG, seperti yang diamati di Jakarta pada pagi Selasa, hujan lebat diperkirakan akan terjadi di 29 provinsi, termasuk Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, dan Banten.

Daerah lainnya termasuk Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur, serta Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

BMKG juga memperingatkan masyarakat untuk berhati-hati terhadap kemungkinan angin kencang di Aceh, Sumatera Selatan, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, dan Maluku.

Selain itu, beberapa daerah termasuk Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur, serta Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Papua Barat, dan Papua juga berpotensi mengalami dampak hujan lebat seperti banjir.

Menurut Prakirawan BMKG dari Stasiun Klimatologi NTB, Cakra Mahasurya, cuaca hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi di beberapa wilayah Indonesia, terutama Sumatera Utara dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Dia menyatakan, salah satu faktor yang memengaruhi adalah Madden Julian Oscillation (MJO) yang aktif di wilayah Indonesia dan diperkirakan akan tidak aktif hingga akhir April 2024.

"MJO yang aktif berhubungan dengan peningkatan potensi awan hujan di beberapa wilayah Indonesia, termasuk NTB," katanya.***

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x