Durasi Waktu Shalat Tarawih Cepat atau Lama? Begini Penjelasan PBNU Ketua Bidang Keagamaan

- 24 Maret 2024, 17:51 WIB
Tata cara serta bacaan niat untuk melaksanakan shalat tarawih di rumah
Tata cara serta bacaan niat untuk melaksanakan shalat tarawih di rumah /abwe.org

WARTA TIDORE - Setiap tahun saat memasuki bulan Ramadhan, sering muncul kabar viral mengenai shalat tarawih yang dilakukan dalam waktu singkat. Pondok Pesantren Al Quraniyah di Indramayu, Jawa Barat, menjadi sorotan karena menunaikan Tarawih dan Witir sebanyak 23 rakaat hanya dalam tujuh menit.

Di sisi lain, banyak umat Islam yang merasa terganggu saat masjid atau mushalla di tempat tinggal mereka mengadakan Tarawih dengan durasi yang terlalu lama.

Dilansir dari ANTARA pada Minggu, 24 Maret 2024, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Keagamaan, KH. Ahmad Fahrur Rozi, memberikan penjelasan mengenai bagaimana sebaiknya shalat Tarawih ditunaikan:

Shalat tarawih adalah shalat sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan setiap malam di bulan Ramadhan. Shalat ini disebut tarawih karena terdapat istirahat/jeda antara dua rakaat, di mana setelah masing-masing dua rakaat dilakukan duduk sebentar. Oleh karena itu, disarankan agar shalat Tarawih tidak dilakukan terlalu cepat atau terlalu lama.

Durasi tujuh menit untuk menunaikan 23 rakaat Tarawih mungkin terlalu singkat. Hal ini mungkin mengurangi rasa tuma'ninah (ketenangan) dan khusyuk. Durasi standar di kampung-kampung biasanya sekitar 30 menit, agar bacaan bisa dilakukan dengan baik, tenang, dan khusyuk.

Sebenarnya, shalat sunnah dengan bacaan surah panjang boleh saja dilakukan, seperti di Masjidil Haram di Mekkah, di mana Tarawih dilakukan dengan 10 rakaat dalam satu jam.

Sebelumnya, sebelum pandemi Covid-19, Tarawih dilakukan dengan 20 rakaat dalam dua jam di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di Madinah. Namun, semenjak pandemi, jumlahnya dikurangi menjadi lima salam ditambah tiga rakaat witir dalam satu jam.

Jadi, shalat Tarawih yang panjang dapat dilakukan jika makmumnya sepakat. Namun, di tempat umum sebaiknya tidak terlalu panjang. Rasulullah SAW pernah menegur sahabat yang shalatnya terlalu panjang, karena hal ini bisa membebani mereka yang sakit, sibuk, atau memiliki kebutuhan lain.

Ulama di Indonesia memiliki kearifan lokal yang luar biasa. Saat Tarawih, mereka biasanya membaca surah-surah pendek di akhir juz 30 Al Quran, yang biasanya memakan waktu sekitar 30 menit. Hal ini merupakan kearifan lokal masyarakat Indonesia, di mana di kampung-kampung, durasinya sekitar itu.

Halaman:

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x