BPBD Lombok Tengah: Dari 12 Kecamatan di Lombok Tengah, 6 Kecamatan Alami Kekeringan

6 Juni 2023, 15:20 WIB
Ilustrasi: BPBD Lombok Tengah laporkan, dari 12 kecamatan di Lombok Tengah, 6 kecamatan alami kekeringan /susan-lu4esm/Pixabay

WARTA TIDORE - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), menyatakan bahwa enam kecamatan di daerah tersebut telah mulai mengalami kekeringan pada musim kemarau 2023.

"Dari 12 kecamatan di Lombok Tengah, enam kecamatan mengalami kekeringan pada tahun 2023 ini," kata Kepala BPBD Kabupaten Lombok Tengah, H Ridwan Ma'aruf pada hari Selasa, 6 Juni 2023.

Enam kecamatan yang mengalami kekeringan tersebut adalah Kecamatan Pujut, Praya Timur, Praya Barat, Praya Barat Daya, Janapria, dan Kecamatan Jonggat.

"Enam wilayah tersebut jauh dari sumber air, sehingga lebih cepat mengalami kekeringan selama musim kemarau tahun 2023," katanya.

Sementara itu, Kecamatan Batukliang, Batukliang Utara, Kopang, Peringgarata, Praya, dan Praya Tengah masih dalam kondisi aman karena memiliki akses ke sumber air.

"Akibat musim kemarau ini, pasokan air di Lombok Tengah mulai berkurang," katanya.

Dia mengatakan bahwa meskipun pasokan air berkurang, hingga saat ini belum ada warga yang mengajukan permintaan air bersih.

"Kami telah menyiapkan bantuan air bersih, tetapi sampai awal Juni ini belum ada yang mengajukan permintaan," katanya.

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Nusa Tenggara Barat, musim kemarau tahun 2023 diprediksi akan lebih panjang dibandingkan dengan musim kemarau tahun 2022.

"Prediksi musim kemarau tahun 2023 ini akan berlanjut hingga bulan September, meskipun biasanya curah hujan sudah mulai pada bulan Oktober," kata Ridwan Ma'aruf.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa suhu dingin telah mencapai wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), menandakan bahwa musim kemarau sudah mencapai puncaknya pada awal Juni 2023.

"Ini menandakan bahwa musim kemarau sudah mencapai puncaknya di wilayah NTB," kata Ni Made Adi Purwaningsih.

BMKG juga menyatakan bahwa, selama periode musim kemarau ini, masyarakat perlu tetap waspada terhadap potensi kekeringan yang mungkin terjadi dalam beberapa waktu mendatang.

"Masyarakat NTB diimbau untuk menggunakan air dengan bijak, efektif, dan efisien," pungkasnya.

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler