Potret Kerukunan Ummat Beragama di Tanah Papua

28 Oktober 2023, 00:19 WIB
asjid Al-Muhajirin. Terletak di Desa Mindiptana, Distrik Mindiptana, Kabupaten Boven Digoel, Papua. /Kemenag.go.id/Kontributor/

WARTA TIDORE - Nama masjid ini adalah Masjid Al-Muhajirin. Terletak di Desa Mindiptana, Distrik Mindiptana, Kabupaten Boven Digoel, Papua. Meskipun pandangan pertama pada masjid ini mungkin mirip dengan masjid-masjid umumnya, dengan dominasi warna hijau yang khas, bentuk bangunannya menyerupai kubah dengan tiang penyangga. Di dalam kompleks masjid, terdapat juga Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA).

Namun, yang membuat Masjid Al-Muhajirin istimewa adalah lokasinya yang berada di dalam kompleks misi Katolik di Mindiptana. Keberadaan masjid ini mencerminkan toleransi dan kerukunan antar warga di Mindiptana, yang menjadikan kawasan ini salah satu Desa Sadar Kerukunan dalam program Kementerian Agama.

Boven Digoel sering diidentikkan dengan tempat pengasingan Wakil Presiden pertama Indonesia, Bung Hatta. Mayoritas penduduknya adalah pemeluk agama Katolik, namun mereka hidup berdampingan dengan pemeluk agama lain seperti Kristen dan Islam. Inilah alasan Mindiptana dipilih sebagai Desa Sadar Kerukunan.

Untuk diakui sebagai Desa Sadar Kerukunan, suatu daerah harus memenuhi tiga syarat: pertama, memiliki pemeluk agama tiga yang berbeda. kedua, memiliki tiga tempat ibadah dari tiga agama yang berbeda dan ketiga, tidak pernah terjadi konflik agama yang mengganggu kerukunan antar umat beragama.

Selama kunjungan tim Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Agama ke Mindiptana, mereka memantau penggunaan dana bantuan untuk Desa Sadar Kerukunan.

Pastur Paroki menjelaskan, Mindiptana adalah tempat yang penuh kerukunan, toleransi, dan melahirkan banyak individu pintar. Tantangan bagi generasi penerus adalah menjaga keadaan ini.

Kunjungan Itjen bertujuan untuk memantau penggunaan dana bantuan Desa Sadar Kerukunan. Kehadiran tim Itjen disambut oleh berbagai pihak, termasuk Kepala Kemenag Kabupaten Boven Digoel, Kepala Distrik Boven Digoel, Kapolres, Babinsa, Pastur, serta Ketua Kelompok Desa Sadar Kerukunan.

Kepala Kemenag Kabupaten Boven Digoel, Yosepha Tambonop, mengatakan, "Mindiptana adalah distrik yang rukun. Kemenag memberikan bantuan ini untuk menjaga kerukunan yang sudah ada, karena menjaga lebih sulit daripada memulai.

Papua telah menunjukkan potret alami kerukunan, keindahan, dan kedamaian antar umat beragama. Bahkan, masjid dapat berdiri berdampingan dengan gereja di Tanah Misi Katolik, dan masyarakat dapat hidup dan beribadah secara damai.

Nikmatul Atiyah, yang merupakan pengendali teknis tim pemantau dari Itjen Kemenag, berharap bahwa kerukunan di Mindiptana akan terus dilestarikan dan menjadi contoh bagi daerah lain. Hal ini mencerminkan Motto Kabupaten Boven Digoel: "Nup Bagen Gup Bagenep, Gup Bagenep Nup Bagen," yang berarti, "Saya ada karena kamu ada, kamu ada karena saya ada."***

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: kemenag.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler