Network
WARTA TIDORE - Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, Maluku, mewajibkan pegawai negeri sipil (ASN) untuk berbelanja di "Program Jiku Bata" atau Sudut Balai Kota sebagai upaya untuk menggerakkan ekonomi masyarakat dan meningkatkan pendapatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal.
"Sudah satu tahun sejak dimulainya Program Jiku Bata, namun partisipasi ASN masih rendah. Oleh karena itu, ASN Kota Ambon yang terdiri dari PNS, PPPK, dan tenaga honorer, diharapkan lebih aktif berpartisipasi dengan berbelanja di Program Jiku Bata," kata Sekretaris Kota Ambon Agus Ririmasse, dikutip dari Antara pada Rabu, 9 Agustus 2023.
Dia menjelaskan, Program Jiku Bata hanya diadakan sekali dalam sebulan, sehingga disayangkan jika ASN enggan berpartisipasi dengan membeli produk UMKM lokal yang ditawarkan.
"Ayo kita bersama-sama tingkatkan pendapatan UMKM dan mendorong perekonomian kota ini. Jika semua ASN berpartisipasi, maka hasilnya akan luar biasa. Siapa lagi yang akan memajukan kota ini jika bukan ASN yang memulai?" ajaknya.
Program Jiku Bata diatur melalui Peraturan Wali Kota Ambon yang menentukan jumlah minimal yang harus dihabiskan oleh ASN untuk berbelanja produk UMKM, berdasarkan jabatan dan tingkatan eselon.
Pegawai ASN Pemkot Ambon diwajibkan untuk membeli produk UMKM di Sudut Balai Kota setiap tanggal 7 bulan berjalan, dengan batasan minimal belanja yang telah ditetapkan.
Sebagai contoh, pegawai eselon empat harus berbelanja minimal Rp20 ribu, eselon tiga minimal Rp30 ribu, dan seterusnya.
Sedangkan untuk kepala dinas, batas minimal belanja adalah Rp100 ribu, dan untuk Wali Kota adalah Rp200 ribu. Langkah ini merupakan bentuk kepedulian dalam mendukung produk UMKM lokal, sehingga arus uang tetap berputar di Kota Ambon.
Diharapkan bahwa setiap tanggal 7, UMKM akan merasa senang karena produk mereka dibeli baik oleh ASN Pemkot maupun masyarakat umum.
