Apa Itu Penyakit Diabetes Mellitus? Kenali Gejala, Faktor Resiko dan Pencegahan

WARTA TIDORE - Banyak orang terlambat mengetahui bahwa mereka menderita diabetes mellitus. Namun, semakin cepat kita mengenali gejala dan ciri-ciri penyakit ini, semakin besar peluang kita untuk menghindari komplikasi yang berbahaya.

Meskipun demikian, masih banyak orang yang belum memahami dengan baik gejala atau tanda-tanda penyakit kencing manis, sehingga seringkali penyakit ini terabaikan dan tidak terdeteksi sejak awal.

Apa Itu Diabetes Mellitus?

Dikutip dari laman yankes.kemenkes.go.id pada Rabu, 11 Oktober 2023, diabetes mellitus, yang juga dikenal sebagai kencing manis atau penyakit gula, adalah penyakit di mana kadar gula dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat memproduksi atau menggunakan insulin secara efektif. Diagnosa diabetes mellitus ditegakkan melalui pengukuran kadar gula darah. Seseorang dianggap menderita diabetes mellitus jika:

• Menunjukkan gejala diabetes mellitus + kadar gula darah sewaktu lebih dari 200 mg/dL.
• Menunjukkan gejala diabetes mellitus + kadar gula darah puasa lebih dari 126 mg/dL.
• Kadar gula darah 2 jam setelah Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) lebih dari 200 mg/dL.

Tanda Gejala atau Ciri-ciri Diabetes Mellitus, Terutama yang Sudah Parah

Gejala yang sering dirasakan oleh penderita diabetes meliputi:

1. Sering buang air kecil, terutama di malam hari.
2. Mudah merasa haus.
3. Nafsu makan meningkat dan sering merasa lapar.
4. Berat badan turun drastis.
5. Kulit menjadi kering.
6. Luka yang sulit sembuh.
7. Gangguan penglihatan atau penglihatan kabur.
8. Kesemutan pada tangan atau kaki.
9. Kelelahan dan sakit kepala.
10. Mudah terkena infeksi jamur dan bakteri.
11. Gusi merah dan bengkak.
12. Koordinasi gerakan tubuh terganggu.
13. Gatal-gatal yang mengganggu (pruritus).

Faktor Risiko Diabetes Mellitus

Meskipun penyebab pasti diabetes mellitus belum diketahui, ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena penyakit ini:

1. Faktor keturunan (genetik). Anak yang memiliki riwayat keluarga dengan diabetes memiliki risiko lebih tinggi.
2. Usia di atas 40 tahun. Risiko diabetes mellitus tipe 2 meningkat seiring bertambahnya usia.
3. Obesitas (kegemukan). Mayoritas penderita diabetes tipe 2 memiliki riwayat obesitas.
4. Gaya hidup tidak sehat. Pola makan yang buruk dan konsumsi makanan tidak sehat meningkatkan risiko.
5. Kurangnya aktivitas fisik dan olahraga. Olahraga dapat membantu mengelola Diabetes mlMellitus
6. Dislipidemia, kelainan metabolisme lipid yang dapat mempengaruhi pembuluh darah.

Pencegahan Diabetes Mellitus

1. Rutin memeriksa kadar gula darah.
2. Konsumsi makanan sehat dan jaga pola makan.
3. Menjaga berat badan ideal.
4. Berolahraga secara teratur, setidaknya 150 menit per minggu.***