Network
WARTA TIDORE - Dokter spesialis saraf dari RS Imanuel Way Halim, dr. Ruth Mariva SpS, menekankan bahwa serangan penyakit stroke dapat dicegah atau diminimalkan dengan mengendalikan faktor risiko dan menjaga pola hidup sehat.
"Dalam upaya mencegah stroke, penting untuk mengelola faktor risiko secara efektif," ungkap dr. Ruth Mariva SpS, dikutip dari laman ayosehat.kemkes.go.id pada Minggu, 17 Maret 2024.
Menurutnya, faktor risiko utama stroke meliputi tekanan darah tinggi, diabetes, dan penyakit jantung. Selain itu, gaya hidup yang tidak sehat seperti pola makan yang tidak seimbang, konsumsi alkohol, merokok, penggunaan narkoba, kurangnya aktivitas fisik, serta kadar kolesterol dan asam urat yang tinggi juga berkontribusi terhadap risiko stroke.
"Untuk mengatasi masalah hipertensi, penting untuk memantau tekanan darah secara teratur karena hipertensi sering tidak menimbulkan gejala yang jelas, meskipun kadang-kadang bisa disertai dengan sakit kepala atau rasa tegang di leher," jelasnya.
Oleh karena itu, dr. Ruth mendorong masyarakat untuk mengadopsi pola makan sehat dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan biji-bijian, sayuran, dan buah-buahan seperti jeruk, pisang, dan apel.
"Kurangi konsumsi garam dan gula, hindari makanan berlemak dan digoreng, serta usahakan untuk menjaga variasi dalam pola makan. Selain itu, penting untuk mengelola stres, berpikir positif, istirahat yang cukup dengan tidur 6-8 jam sehari, berolahraga secara teratur, melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, menghindari merokok, dan tidak mengonsumsi alkohol," tambahnya.
Bagi mereka yang sudah mengalami stroke, kualitas hidup dapat ditingkatkan dengan tetap optimis, menghindari depresi, dan melakukan latihan secara teratur.
"Pencegahan bisa dilakukan sebelum terjadinya stroke (preventif primer), maupun setelah stroke terjadi (preventif sekunder)," tutup dr. Ruth.***
