Network
WARTA TIDORE - Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Phnom Penh, Kamboja, telah mengfasilitasi pemulangan seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dengan kondisi gangguan kejiwaan pada Jumat, 1 September 2023 sekitar pukul 23.50 WIB.
WNI tersebut berasal dari Kota Medan, Sumatera Utara, dan mengalami gangguan kejiwaan yang semakin parah akibat pengalaman traumatis yang dialaminya ketika bekerja di sebuah perusahaan penipuan online di Kamboja.
KBRI Phnom Penh melakukan investigasi dan menemukan bahwa WNI ini adalah salah satu korban TPPO yang direkrut oleh perusahaan penipuan online di Kamboja. Trauma yang dialaminya berkaitan dengan kekerasan fisik yang ia alami di tempat kerja.
KBRI menerima laporan tentang keberadaan WNI ini pada 23 Agustus 2023 dari pihak berwenang Kamboja ketika ia ditemukan di sekitar bandara setempat.
Saat itu, WNI tersebut dalam kondisi kesehatan yang sangat memprihatinkan dan mengalami tekanan kejiwaan yang signifikan, sehingga sulit untuk berkomunikasi.
Untuk menjaga kesehatannya, KBRI segera mengangkut WNI ke sebuah rumah sakit pada 24 Agustus 2023, di mana ia mendapatkan perawatan medis selama periode 24-28 Agustus 2023.
KBRI juga melakukan upaya untuk memfasilitasi pemulangan WNI ini ke Tanah Air dengan biaya yang ditanggung oleh negara.
Setelah tiba di Tanah Air, WNI tersebut diserahkan kepada Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) untuk penanganan lebih lanjut, sebelum akhirnya dipulangkan ke daerah asalnya di Sumatera Utara.***
