Serangan Israel di Selatan Jalur Gaza, Begini Kondisi Warga

- 2 Desember 2023, 21:50 WIB
Pengungsi Palestina tinggal di luar tenda tempat mereka berlindung, saat konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di rumah sakit Nasser di Khan Younis, di selatan Jalur Gaza pada tanggal 2 Desember 2023.
Pengungsi Palestina tinggal di luar tenda tempat mereka berlindung, saat konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di rumah sakit Nasser di Khan Younis, di selatan Jalur Gaza pada tanggal 2 Desember 2023. /REUTERS/Saleh Salem/

WARTA TIDORE - Di bawah pemboman udara dari Israel, orang-orang yang berlindung di selatan Jalur Gaza setelah meninggalkan rumah mereka pada awal perang mengatakan pada hari Sabtu, 2 Desember 2023 bahwa mereka tidak punya tempat aman untuk pergi sekarang.

Kota Khan Younis menjadi fokus serangan udara dan tembakan artileri Israel setelah pertempuran kembali terjadi pada hari Jumat menyusul gagalnya gencatan senjata selama seminggu. Populasinya telah membengkak dalam beberapa pekan terakhir karena beberapa ratus ribu orang dari Jalur Gaza utara melarikan diri ke selatan.

Ada yang berkemah di tenda, ada pula yang berkemah di sekolah. Beberapa diantaranya tidur di tangga atau di luar beberapa rumah sakit yang beroperasi di kota tersebut. Seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan pada hari Jumat bahwa salah satu rumah sakit itu "seperti film horor" ketika ratusan anak-anak dan orang dewasa yang terluka menunggu perawatan.

Abu Wael Nasrallah, 80, mencemooh perintah terbaru tentara Israel untuk bergerak lebih jauh ke selatan menuju Rafah, yang berbatasan dengan Mesir. Anak-anak terluka dalam serangan Israel di kota itu pada hari Jumat.

Pesan tersebut disampaikan melalui selebaran yang dijatuhkan dari langit di beberapa distrik di Khan Younis.

“Ini tidak masuk akal,” kata Nasrallah dikutip dari Reuters pada Sabtu, 2 Desember 2023.

Dia telah mengindahkan perintah evakuasi Israel dan pindah dari Jalur Gaza utara pada awal perang yang pecah pada 7 Oktober ketika militan Hamas menyeberang ke Israel dan menewaskan 1.200 orang, sebagian besar warga sipil.

Sekitar 193 warga Palestina telah terbunuh sejak gencatan senjata berakhir, kata Kementerian Kesehatan Gaza pada hari Sabtu, menambah jumlah korban tewas lebih dari 15.000 warga Gaza yang diumumkan oleh otoritas kesehatan Palestina.

Halaman:

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x