Abaikan Keberatan Hongaria, Uni Eropa Kabulkan Keanggotaan Ukraina

- 15 Desember 2023, 07:32 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, dan Presiden Dewan Eropa Charles Michel berfoto bersama selama pertemuan Uni Eropa (UE) di Kyiv, Ukraina, pada 3 Februari 2023, di tengah berlanjutnya serangan Rusia terhadap Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, dan Presiden Dewan Eropa Charles Michel berfoto bersama selama pertemuan Uni Eropa (UE) di Kyiv, Ukraina, pada 3 Februari 2023, di tengah berlanjutnya serangan Rusia terhadap Ukraina. /Layanan Pers/Handout Kepresidenan Ukraina melalui REUTERS/

WARTA TIDORE - Pada hari Kamis,14 Desember 2023 para pemimpin Uni Eropa membuat keputusan bersejarah dengan membuka pembicaraan keanggotaan dengan Ukraina, mengabaikan keberatan Hongaria, dan memberikan dukungan politik signifikan kepada Kyiv selama perang melawan invasi Rusia. Meskipun proses keanggotaan mungkin memakan waktu bertahun-tahun, keputusan tersebut, yang diambil dalam pertemuan puncak di Brussel, membawa Ukraina lebih dekat kepada tujuan strategis jangka panjangnya, yaitu melibatkan diri dengan Barat dan memisahkan diri dari pengaruh Moskow.

Langkah ini menjadi kritis bagi Ukraina karena serangan balasan terhadap pasukan Rusia belum memberikan keuntungan besar, dan Presiden AS Joe Biden belum berhasil mendapatkan dukungan senilai $60 miliar untuk Kyiv melalui Kongres AS.

Keputusan Uni Eropa diambil dengan cara yang tidak lazim: Perdana Menteri Hongaria, Viktor Orban, yang memiliki hubungan dekat dengan Moskow, setuju untuk meninggalkan ruangan, memungkinkan 26 anggota UE lainnya menyetujui langkah tersebut.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, menyebutnya sebagai "kemenangan bagi Ukraina" yang juga menjadi kemenangan untuk seluruh Eropa, menginspirasi dan memberikan kekuatan. Kanselir Jerman, Olaf Scholz, berperan penting dalam membuat Orban meninggalkan ruangan, dan ia menyatakan bahwa keputusan tersebut adalah "tanda dukungan yang kuat" untuk Ukraina.

Selain Ukraina, para pemimpin Uni Eropa juga menyetujui pembicaraan aksesi dengan Moldova, bekas republik Soviet lainnya, serta memberikan status calon anggota kepada Georgia. Scholz menyatakan bahwa negara-negara ini jelas termasuk dalam "keluarga Eropa."

Mereka juga berencana untuk memulai pembicaraan keanggotaan dengan Bosnia setelah negara tersebut melakukan reformasi politik tertentu.***

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x