Kebakaran Hutan di Wilayah Chile Tengah Sebabkan 51 Orang Tewas

- 4 Februari 2024, 12:32 WIB
Rumah-rumah terengah-engah di tengah perluasan kebakaran hutan di Vina del Mar, Chili pada tanggal 3 Februari 2024.
Rumah-rumah terengah-engah di tengah perluasan kebakaran hutan di Vina del Mar, Chili pada tanggal 3 Februari 2024. /REUTERS/Rodrigo Garrido/

WARTA TIDORE - Kebakaran hutan yang melanda wilayah Chile tengah telah menyebabkan setidaknya 51 orang tewas, dan jumlah korban diperkirakan akan terus meningkat, demikian disampaikan oleh pihak berwenang pada Sabtu, 3 Februari 2024.

Layanan darurat berjuang keras untuk memadamkan api yang mengancam wilayah perkotaan, dengan asap hitam melintas ke langit di berbagai bagian wilayah Valparaiso, tempat tinggal hampir satu juta penduduk di Chile tengah. Petugas pemadam kebakaran menggunakan helikopter dan truk berupaya memadamkan api.

Daerah sekitar kota wisata pesisir Vina del Mar dilaporkan mengalami dampak paling parah, dan tim penyelamat berjuang untuk mencapai semua wilayah terdampak, demikian diungkapkan oleh pihak berwenang Chile.

"Jumlah korban tewas terus bertambah ketika lima mayat ditemukan di jalan umum, dan diperkirakan dalam beberapa jam mendatang," kata Menteri Dalam Negeri Carolina Toha.

"Kondisi Valparaiso sangat rentan," ujar Toha, sambil menyebut bahwa negara ini menghadapi bencana terparah sejak gempa bumi tahun 2010 yang merenggut sekitar 500 nyawa.

Presiden Gabriel Boric menyampaikan pidato melalui siaran televisi, menggambarkan situasi sebagai "sangat sulit."

Kebakaran hutan bukanlah hal yang asing di Chile selama musim panas. Pada tahun lalu, akibat gelombang panas mencapai rekor tertinggi, sekitar 27 orang meninggal dan lebih dari 400.000 hektar (990.000 acre) terkena dampaknya. Meskipun luas area yang terbakar saat ini lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya, namun jumlah hektar yang terdampak terus bertambah dengan cepat, menurut Toha.

Dalam rentang waktu antara Jumat dan Sabtu, luas wilayah terdampak kebakaran hutan meningkat menjadi 43.000 hektar dari sebelumnya 30.000 hektar. Pihak berwenang mengungkapkan kekhawatiran utama terletak pada adanya beberapa kebakaran aktif yang berlokasi sangat dekat dengan daerah perkotaan,

"Dengan potensi dampak yang sangat tinggi terhadap masyarakat, rumah, dan fasilitas," tambah Toha.***

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x