Singapura Berencana Membeli 8 Peswat Tempur Siluman Tambahan

- 2 Maret 2024, 08:59 WIB
Pesawat F-35A Lightning II dari Angkatan Udara AS mendarat selama latihan militer tahunan Red Flag antara Amerika Serikat, Inggris, dan Australia di Nevada, AS, pada 23 Januari 2024.
Pesawat F-35A Lightning II dari Angkatan Udara AS mendarat selama latihan militer tahunan Red Flag antara Amerika Serikat, Inggris, dan Australia di Nevada, AS, pada 23 Januari 2024. /REUTERS/Carlos Barria/

WARTA TIDORE - Menteri Pertahanan Singapura mengatakan, Singapura berencana untuk membeli delapan pesawat tempur siluman F-35 tambahan, yang akan menggantikan F-16 yang sudah tua dan meningkatkan kemampuan angkatan udara Singapura menghadapi ancaman regional yang semakin meningkat.

Dilansir dari Reuters pada Jumat, 1 Maret 2024, Menteri Pertahanan Ng Eng Hen menjelaskan, Angkatan Udara Republik Singapura (RSAF) akan memperoleh F-35A, varian yang lebih besar dan memiliki jangkauan lebih jauh dari Lockheed Martin Corp, untuk melengkapi 12 F-35B yang sudah dipesan sebelumnya.

Pengiriman pertama F-35B dijadwalkan pada tahun 2026. Varian F-35B dapat lepas landas dan mendarat secara vertikal, yang penting untuk operasi dari kapal atau tempat tanpa landasan pacu tradisional.

"F-35A dirancang untuk memiliki daya tahan yang lebih besar dan mampu membawa muatan yang lebih berat," kata Ng.

"Mereka akan melengkapi F-35B, yang memiliki kemampuan lepas landas pendek dan pendaratan vertikal," sambungnya.

Keputusan untuk membeli pesawat-pesawat tersebut menandakan peningkatan kemampuan RSAF dalam menghadapi pesawat canggih lainnya, seperti J-20B milik Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok. Hal ini membuat Singapura lebih maju daripada angkatan udara negara-negara Asia Tenggara lainnya.

Ng tidak mengungkapkan biaya pembelian tersebut di hadapan parlemen, dan Lockheed Martin juga menolak memberikan komentar mengenai harga satuan atau total kesepakatan tersebut.

Kementerian Pertahanan Singapura juga menolak berkomentar mengenai biaya pesawat tersebut. RSAF akan menambah anggaran pertahanannya sebesar 2,5% pada tahun fiskal berikutnya, mencapai S$20,2 miliar.

"Risiko konflik regional dan bahkan global dalam dekade mendatang sudah tidak nol lagi," kata Ng.

Halaman:

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x