Desa Huangluo Yao di Tiongkok Wajibkan Perempuan Miliki Rambut Panjang

- 22 Maret 2024, 02:00 WIB
Tradisi di Desa Huangluo Yao, Tiongkok, menuntut agar setiap wanita memiliki rambut panjang.
Tradisi di Desa Huangluo Yao, Tiongkok, menuntut agar setiap wanita memiliki rambut panjang. /YouTube/@KabarPedia/

WARTA TIDORE - Desa Huangluo Yao di Tiongkok menjadi rumah bagi tradisi unik yang tak tertandingi di dunia. Didiami oleh Etnis Red Yao dengan populasi sekitar 60 keluarga, desa ini menuntut agar setiap perempuannya memiliki rambut yang panjang.

Rata-rata, wanita di desa ini memiliki rambut setinggi 1 meter, dengan yang terpanjang mencapai 1,9 meter.

Menurut laporan dari Kabar Pedia di YouTube pada Kamis, 21 Maret 2024, bagi wanita Etnis Red Yao, panjang rambut memiliki makna mendalam dan penting.

Rambut yang panjang adalah simbol umur panjang, kemakmuran, dan keberuntungan. Sebagai hasilnya, wanita di Desa Huangluo hanya boleh memotong rambut mereka sekali seumur hidup, tepatnya pada usia 16 tahun, sebelum mereka mencari pasangan hidup.

Setelah memotong rambut, mereka diberi kebebasan untuk memilih pasangan mereka sendiri, tetapi mereka harus menumbuhkan kembali rambut mereka.

Tradisi merawat rambut ini turun-temurun dari generasi ke generasi. Sejak usia 12 tahun, gadis-gadis di desa ini diajari bagaimana merawat rambut mereka.

Mereka menggunakan bahan-bahan alami seperti sisir kayu, sampo beras, dan ramuan herbal dari pegunungan.

Di tepi sungai, pemandangan musim panas sering kali menarik perhatian, di mana wanita Red Yao bersama-sama mencuci rambut mereka di sungai.

Ritual ini, yang dilakukan setiap musim panas dan musim semi, selalu menarik perhatian karena rambut mereka yang panjang.

Halaman:

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: YouTube/@KabarPedia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x