Butuh 342 GTK di Madrasah Unggulan, Kemenag Seleksi Calon Guru

- 29 Mei 2023, 10:45 WIB
Rapat persiapam seleksi berbasis computer (CBT) Seleksi guru dan tenaga kependidikan (GTK) Madrasah Aliyah Negeri (MAN) unggulan
Rapat persiapam seleksi berbasis computer (CBT) Seleksi guru dan tenaga kependidikan (GTK) Madrasah Aliyah Negeri (MAN) unggulan /Kontributor/Kemenag

WARTA TIDORE - Kementerian Agama (Kemenag) masih membutuhkan 342 guru dan tenaga kependidikan (GTK) di madrasah unggulan. Ini tercermin dalam peta kebutuhan GTK pada Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Unggulan tahun 2022.

Kekurangan tersebut terlihat dari hasil perhitungan antara mata pelajaran dan rombongan belajar. Kekurangan ini juga diluar proses seleksi PPPK tahun 2022.

Baca Juga: Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi: ASN Kemenag Jauhi Politik Praktis

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, dibuka seleksi calon GTK Madrasah Unggulan. Total ada 847 orang yang mendaftar dalam seleksi ini.

Ada 35 MAN Unggulan yang menjadi binaan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, yaitu 23 MAN Insan Cendekia, 10 MAN Penyelenggara Program Keagamaan (MAN-PK), dan 2 MAN Kejuruan (MAKN).

"Seleksi GTK Madrasah Unggulan diikuti oleh para ASN, baik PNS maupun PPPK, yang bertugas di luar madrasah tersebut. Seleksi juga diikuti oleh pendaftar Non ASN," terang Direktur GTK Madrasah M. Zain dikutip dari laman Kemenag pada hari Minggu, 28 Mei 2023.

Baca Juga: Pengembangan Bahasa Inggris di Madrasah, Kemenag Luncurkan Program MEC

Dalam proses ini, seleksi melibatkan Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Agama dan juga Inspektorat Jenderal.

"Keterlibatan kedua unit eselon satu ini bertujuan agar berbagai masalah kepegawaian dapat diatasi sejak awal," pungklasnya.

Ada beberapa tahapan yang harus diikuti peserta, mulai dari seleksi berbasis komputer (CBT) dan berbasis domisili, hingga wawancara bagi mereka yang lolos CBT.

Dalam pelaksanaan CBT, Kemenag bekerja sama dengan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kampus ini dianggap berpengalaman sebagai tempat ujian kompetensi (TUK) dalam pelaksanaan Uji Pengetahuan (UP) Pendidikan Profesi Guru.

Baca Juga: Direktur PD Pontren Kementerian Agama: Kemenag Dapat Cabut Izin Operasional Pesantren Al-Manhaj

"CBT sudah dilaksanakan. Wawancara akan dilaksanakan pada bulan Juni 2023," jelasnya.

Zain menambahkan bahwa soal seleksi disusun oleh para profesional untuk menggali kemampuan para peserta. Misalnya, soal untuk calon kepala madrasah harus dapat menggali kompetensi kepemimpinan dan kewirausahaan mereka.

Sedangkan aspek inovasi, kreativitas, dan kepedulian ditekankan dalam instrumen penilaian para guru profesional.

Baca Juga: ASN Kemenag Kini Bisa Langsung Download SKKP Mandiri

"Pada tahap wawancara calon kepala madrasah, tim akan menggali komitmen, dedikasi, kompetensi kepemimpinan, pemahaman moderasi beragama atau wawasan kebangsaan, serta cinta tanah air. Ini menjadi perhatian kita," tegasnya.

Hal serupa disampaikan oleh Kasubdit Bina MA/MAK yang juga Ketua Pokja Moderasi Beragama Ditjen Pendidikan Islam, Anis Masykhur.

"Penggalian dan penelusuran pemahaman moderasi beragama atau wawasan kebangsaan ini menjadi prioritas karena MAN Unggulan ini ditujukan untuk melahirkan calon pemimpin nasional," Paparnya.

"Para pendaftar harus mempersiapkan segala sesuatunya jika lolos tahap CBT," tambahnya.

Baca Juga: Kanwil Kemenag Lampung Ingatkan, Jangan Terbuai dengan Harga Murah Paket Umrah

Jumlah pendaftar program seleksi ini sebenarnya mencapai 1.257 orang. Setelah dilakukan seleksi, hanya 827 orang yang memenuhi persyaratan administratif. Dari jumlah tersebut, 73 orang mendaftar untuk 7 formasi calon kepala MAN Insan Cendekia, 607 orang mendaftar sebagai guru, dan 147 orang mendaftar untuk formasi pembina asrama.

Peserta calon kepala madrasah yang lolos tahap CBT, akan diundang ke Jakarta dan diwawancarai oleh tim ahli dan para stakeholder MAN Unggulan. Sementara untuk calon guru akan diwawancarai di MAN yang menjadi pilihan pendaftar.

"Kami menargetkan bahwa pada akhir Juni 2023, semua tahapan seleksi akan selesai. Sehingga, guru-guru baru tersebut diharapkan dapat mengajar pada tahun ajaran baru 2023/2024 di madrasah yang dituju," terangnya.***

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: Kementerian Agama (Kemenag RI)


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x