Langkah PPP Ajukan Gugatan ke MK, PDIP Bakal Berikan Bantuan Data yang Diperlukan

- 21 Maret 2024, 19:47 WIB
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, berada di Istora Senayan, Jakarta, pada hari Minggu (14/1/2024).
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, berada di Istora Senayan, Jakarta, pada hari Minggu (14/1/2024). /ANTARA/Narda Margaretha Sinambela/

WARTA TIDORE - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai mitra koalisi dalam Pemilu 2024 mendukung langkah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk mengajukan gugatan terhadap hasil perolehan suara yang hanya mencapai 3,87 persen suara sah nasional ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Sekretaris Jenderal PDI-P, Hasto Kristiyanto, menyatakan kesiapan partainya untuk memberikan data yang diperlukan kepada PPP untuk melampirkan dalam gugatan mereka ke MK.

"Kami akan memberikan bantuan tidak hanya semangat tapi juga data-data yang diperlukan PPP, karena formulir C1 dari kami sudah cukup lengkap untuk memastikan keadilan terwujud," kata Hasto dalam pernyataannya di Jakarta pada hari Kamis, 21 Maret 2024.

Hasto juga mencurigai adanya upaya untuk menggagalkan PPP agar tidak dapat masuk ke parlemen. Menurutnya, hal ini dapat merusak sejarah PPP sebagai partai politik yang selalu memiliki kursi di DPR RI.

"Kita tidak boleh sampai karena operasi politik yang dilakukan, partai yang juga mitra koalisi kami yang memiliki sejarah panjang di DPR RI menjadi terhapus dari catatan sejarah karena motif politik," tambahnya.

Hasto menegaskan bahwa PPP yang berlambang Ka'bah memberikan dukungan kepada pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

"Kita tidak boleh membiarkan partai yang berlambang Ka'bah ini hilang sejarahnya karena mendukung Ganjar-Mahfud. Ini tidak bisa diterima," tegas Hasto.

Sementara itu, Anggota Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP, Abdullah Mansyur, mengungkapkan bahwa partainya sedang mempersiapkan gugatan terhadap hasil pemilu ke MK.

"Alasan kami melakukan ini adalah karena hasil yang diumumkan kemarin malam menyebutkan bahwa PPP hanya memperoleh 3,87 persen, padahal data internal kami menunjukkan lebih dari 4 persen, bahkan mencapai 4,04 persen," ungkap Mansyur.

Halaman:

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x