Namun, Dwi yang juga pendiri Biji Kopi Borneo menyatakan, ketersediaan kopi lokal Kalimantan Selatan masih terbatas, sehingga belum mampu memenuhi permintaan yang mencapai ratusan ton tersebut.
Dalam hal ini, Dwi dan SPI Kalimantan Selatan bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk terus mengembangkan potensi kopi lokal.
Ia berharap, pemerintah setempat memberikan perhatian serius guna meningkatkan perekonomian di Kalimantan Selatan.
Dwi menyebutkan, dalam setahun, Kalimantan Selatan mampu mengekspor biji Kopi Borneo sebanyak empat kali.
Jenis kopi lokal di Kalimantan Selatan antara lain, liberica, excelsa, dan robusta.
Dwi menekankan pentingnya pengenalan Kopi Borneo sebagai warisan daerah yang terus dilakukan.
Sementara itu, luas lahan kopi lokal di Kalsel mencapai 300 hektar, dengan sekitar 80 persen berada di hutan dan 20 persen berdekatan dengan permukiman masyarakat.***