WARTA TIDORE - Dr. Cynthia Jayanto M. Biomed (AAM), seorang pakar di bidang estetika dan antipenuaan, membagikan tanda-tanda jerawat yang perlu ditangani secara medis di klinik, seperti jerawat yang terasa sakit dan bengkak.
Cynthia, yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Estetika Indonesia, menyarankan orang untuk pergi ke klinik jika jerawat kemerahan dan mengganggu aktivitas harian.
Baca Juga: Peneliti: Konsumsi Kentang Goreng Dapat Berkontribusi Terhadap Gangguan Kesehatan Mental
Biasanya dokter akan merekomendasikan perawatan wajah, laser, dan chemical peeling (perawatan wajah dengan cairan kimia) untuk mengatasi jerawat.
Tindakan perawatan wajah yang dilakukan untuk mengobati jerawat bisa berupa facial red carpet, yaitu perawatan facial dan diakhiri dengan laser.
Baca Juga: Studi Baru, Buah Cranberry Efektif Kurangi Infektif Saluran Kemih
Laser pico untuk mengurangi kerutan-kerutan dan menghilangkan jerawat dan laser toning cure untuk mengobati dan menghilangkan bekas jerawat.
Dokter juga dapat meresepkan obat oral untuk pasien dengan kebutuhan tertentu daripada obat jerawat yang dijual bebas.
Baca Juga: Seminar Kesehatan di Kota Tidore Kepulauan, Kenali Preeklampsia pada Ibu Hamil
Jerawat, seperti yang dijelaskan oleh Mayo Clinic, merupakan kondisi kulit yang terjadi ketika folikel rambut tersumbat oleh minyak dan sel kulit mati.
Tergantung pada tingkat keparahannya, jerawat dapat menyebabkan tekanan emosional dan meninggalkan bekas luka pada kulit.
Baca Juga: Dokter Junita Indarti: Cegah Kanker Mulut Rahim dan Kanker Serviks, Vaksin HPV Sangat Penting
Bagi kebanyakan wanita, jerawat dapat bertahan bahkan selama beberapa dekade, dengan munculnya jerawat seminggu sebelum menstruasi.
Jerawat jenis itu cenderung hilang tanpa pengobatan pada wanita yang menggunakan alat kontrasepsi.
Baca Juga: Dokter Siska: Sakit Gigi Dapat Menyebabkan Peradangan Otak dan Jantung
Pada orang dewasa yang lebih tua, timbulnya jerawat yang parah secara tiba-tiba mungkin menandakan adanya penyakit yang mendasar sehingga memerlukan perhatian medis.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengingatkan bahwa beberapa losion jerawat, pembersih wajah, dan produk perawatan kulit lainnya yang tidak diresepkan dapat menyebabkan reaksi serius.
Baca Juga: Tips Berpuasa bagi Penderita Penyakit Jantung, Hindari Konsumsi Gula Berlebihan
Tetapi, jenis reaksi seperti itu sangat jarang terjadi sehingga orang tidak perlu khawatir dengan kemerahan, iritasi, atau gatal yang terjadi di lokasi penggunaan obat atau produk.
Jika pengobatan perawatan diri tidak menghilangkan jerawat, maka disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter guna mendapatkan perawatan.
Juga, sebaiknya, carilah bantuan medis jika setelah menggunakan produk kulit mengalami kesulitan bernapas dan pembengkakan mata, wajah, bibir, atau lidah.***