Telat Bangun Makan Sahur? Ahli Gizi Sarankan Konsumsi Makan atau Minuman yang Miliki Kepadatan Energi

- 1 Maret 2024, 06:00 WIB
Ilustrasi susu.
Ilustrasi susu. /Pexels/Pixabay/

WARTA TIDORE - Fitri Hudayani, seorang ahli gizi dengan gelar SST., S.Gz, MKM, RD, menyarankan untuk mengonsumsi makanan atau minuman yang memiliki kepadatan energi yang cukup dan mudah dicerna oleh tubuh jika telat bangun tidur untuk makan sahur dan waktu imsak sudah mendekat.

"Jika mendekati waktu imsak dan terdesak, sebaiknya hindari makanan yang terlalu berat karena bisa membuat perut terasa tidak nyaman. Lebih baik mencari makanan yang mudah dikonsumsi, misalnya sari buah," katanya.

Selain sari buah, Fitri juga menyarankan sari kacang hijau, susu, atau makanan cair lainnya sebagai alternatif yang dapat disimpan dan dikonsumsi dalam kondisi mendesak seperti terlambat bangun tidur untuk sahur.

"Namun, pastikan untuk mengonsumsi dalam jumlah yang cukup agar tidak kekurangan energi," tambah Fitri.

Meskipun ada solusi alternatif untuk situasi yang mendesak, Fitri menekankan pentingnya mengatur pola tidur sehingga tidak sering melewatkan waktu sahur.

Jika terlambat sahur dan hanya makan sedikit, Fitri juga menyarankan untuk membatasi aktivitas agar tidak banyak mengeluarkan energi. Hal ini diharapkan dapat mencegah kompensasi dengan mengonsumsi makanan dalam jumlah besar saat berbuka.

"Jika terlalu banyak makan saat berbuka, kita mungkin kehilangan kendali atas jumlah makanan yang dikonsumsi dan cara makan yang tidak benar, seperti mengunyah terlalu cepat. Hal ini dapat berdampak negatif pada pencernaan, seperti naiknya asam lambung dan kram perut," jelas Fitri.

Jumlah makanan yang tidak terkontrol dan cara makan yang buruk dapat menyebabkan masalah pencernaan yang berdampak pada kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan agar dapat menjalankan ibadah puasa dengan baik di hari berikutnya.***

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: ANTARA


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x