Network
WARTA TIDORE - Seorang penderita diabetes masih dapat menjalankan ibadah puasa Ramadhan, tetapi dengan syarat bahwa kondisi tubuh mereka masih memungkinkan dan tidak mengalami komplikasi.
"Bagi orang dengan diabetes, mereka masih bisa berpuasa kecuali orang-orang tertentu saja, misalnya mereka yang memiliki riwayat pengendalian tubuh yang buruk atau berbagai komplikasi," kata Ahli Endokrinologi Ketut Suastika.
Selain itu, kondisi lain yang perlu diwaspadai oleh para penderita diabetes adalah kebiasaan buruk sebelum Ramadan, terutama pada penderita diabetes tipe 1 dengan kadar HbA1c di atas 9.
Mereka yang memiliki riwayat hipoglikemia berat dan berulang dalam tiga bulan terakhir sebelum puasa, atau mengalami ketoasidosis dalam tiga bulan terakhir juga perlu mendapatkan perhatian jika ingin berpuasa.
Ada juga catatan lain bagi para penderita diabetes, seperti gangguan kognitif, epilepsi, kondisi hamil dengan terapi insulin, penderita penyakit ginjal kronik stadium tiga, dan penderita diabetes tipe dua yang menggunakan insulin.
"Mereka yang menjalani hemodialisis tidak diperbolehkan berpuasa. Mereka harus berhati-hati dan berkonsultasi dengan dokter," kata Suastika.
Sebelumnya, ahli gizi Tirta Purwita Sari menyatakan bahwa ibadah puasa sangat bermanfaat bagi penderita diabetes karena dapat mempengaruhi hormon insulin.
Sari mengatakan bahwa dengan mengontrol gula darah dan mengonsumsi makanan yang seimbang, penderita diabetes dapat menjalankan ibadah puasa dengan lebih mudah.
Tirta juga mengimbau para penderita diabetes yang akan berpuasa untuk tidak mengonsumsi karbohidrat secara berlebihan saat sahur dan berbuka puasa.***
