WARTA TIDORE - Israel menempatkan versi baru satelit mata-mata Ofek ke orbit pada Rabu, 29 Maret 2023 dengan Kementerian Pertahanan mengatakan akan meningkatkan pemantauan regional sepanjang waktu saat negara itu bersiap untuk kemungkinan konfrontasi dengan Iran.
Peluncuran, yang direncanakan berbulan-bulan sebelumnya, diawasi oleh Menteri Pertahanan Yoav Gallant.
Sebuah sinyal bahwa dia tetap menjabat meskipun Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengumumkan pada hari Minggu bahwa dia akan dipecat di tengah krisis konstitusional.
Baca Juga: Retorika Nuklir, NATO Kritik Presiden Rusia Vladimir Putin
Ofek-13, diproduksi oleh Israel Aerospace Industries (IAI) Ltd [RIC:RIC:ISRAI.UL] milik negara, adalah yang terbaru dari serangkaian satelit produksi lokal yang pertama kali diluncurkan ke orbit pada tahun 1988.
Itu diluncurkan dengan rudal Shavit di atas Laut Mediterania, lintasan ke barat yang biasanya dipilih Israel sebagai tindakan pencegahan terhadap teknologi sensitif yang jatuh ke tangan tetangga Timur Tengah yang bermusuhan jika ada kerusakan.
Baca Juga: Penggalian Mesir Kuno Temukan Ribuan Mumi Kepala Domba Jantan di Abydos
"Kami akan terus membuktikan bahwa bahkan langit bukanlah batas untuk pembentukan pertahanan Israel," pernyataan oleh Gallant pada hari Sabtu memutuskan hubungan dengan Netanyahu dengan menyerukan penghentian rencana perombakan yudisial yang diperebutkan dengan sengit.
Keesokan harinya, Netanyahu mengumumkan pemecatan Gallant - memicu gelombang protes anti-pemerintah dan memicu perhatian AS terhadap kesehatan demokrasi dan kesiapan militer Israel.
Baca Juga: Gempa Bumi di Afganistan 6,5 Tewaskan 13 Warga
CEO IAI Boaz Levy mengatakan Ofek-13 adalah yang paling canggih dari jenisnya, dengan kemampuan observasi radar yang unik, dan akan memungkinkan pengumpulan intelijen dalam segala cuaca dan kondisi visibilitas.**