Sandera Pilot Susi Air Asal Selandia Baru, OPM Ajukan Permintaan ke PBB

- 10 Maret 2023, 14:58 WIB
Seorang pria yang diidentifikasi sebagai Philip Mehrtens, pilot Selandia Baru yang disebut-sebut disandera oleh kelompok pro-kemerdekaan, duduk di antara para pejuang separatis di wilayah Papua Indonesia, 6 Maret 2023. Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)
Seorang pria yang diidentifikasi sebagai Philip Mehrtens, pilot Selandia Baru yang disebut-sebut disandera oleh kelompok pro-kemerdekaan, duduk di antara para pejuang separatis di wilayah Papua Indonesia, 6 Maret 2023. Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) /Handout melalui REUTERS

WARTA TIDORE - Pilot Susi Air asal Selandia Baru yang disandera bulan lalu oleh OPM di wilayah Papua Indonesia, muncul dalam video yang disebarkan oleh separatis yang meminta PBB untuk menengahi konflik.

Phillip Mehrtens, bekerja sebagai Pilot Susi Air, diculik oleh kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) pada 7 Februari 2023.

"OPM meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menengahi antara Papua dan Indonesia untuk bekerja menuju kemerdekaan Papua," kata Mehrtens dalam satu video itu.

Baca Juga: Cina Ancam Amerika Serikat, Ada Apa?

Pada video sebelumnya , di mana Ia mengatakan, dia hanya akan dibebaskan jika Papua merdeka.

Dilansir dari Reuters pada Jum'at, 10 Maret 2023, di mana dan kapan video itu diambil, belum diketahui.

Sejak pemberontak menangkap pilotnya, para pejabat berusaha menggunakan dialog untuk menjamin pembebasannya, dengan mengatakan operasi penegakan hukum akan menjadi pilihan terakhir.

Baca Juga: Perpanjang Larangan Merokok di Italia, Picu Kemarahan Kabinet Sayap Kanan

Dalam salah satu videonya, Mehrtens membacakan pernyataan sambil duduk di hutan terbuka dan dikelilingi oleh sekelompok pria, beberapa dengan senjata dan satu lagi dengan busur.

Mengenakan jaket biru, celana krem, dan topi kamuflase, Mehrtens mengatakan dia telah diinstruksikan untuk membaca pernyataan dengan tuntutan baru dari OPM.

"Pilot asing tidak boleh bekerja dan terbang di Papua sampai Papua merdeka," kata Mehrtens.

Baca Juga: Tingkatkan Angka Kelahiran di Negeri Cina, Pejabat Setempat Usulkan Ini

Penyanderaan orang asing jarang terjadi di wilayah tersebut, tetapi konflik telah meningkat sejak 2018.

Dengan pemberontak meningkatkan serangan yang lebih mematikan dan lebih sering.

Dalam video tereebut juga, Mehrtens mengirimkan cintanya kepada keluarganya dan meminta agar gaji yang dia terima diberikan kepada mereka untuk makanan dan tagihan.

Baca Juga: Rempah-Rempah 500 Tahun Ditemukan Arkeolog di Bangkai Kapal

"Cobalah untuk tidak mengkhawatirkan saya, saya dirawat sebaik mungkin mengingat situasinya," katanya, menambahkan bahwa dia mendapatkan cukup makanan dan air, pakaian hangat, dan obat-obatan.

"Semoga kita bisa segera bersama," katanya.

Dalam video ketiga, seorang separatis meminta negara-negara seperti Selandia Baru, Australia, Amerika Serikat, Inggris, Prancis, China, dan Rusia untuk menghentikan kerja sama militer dengan Indonesia.***

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x