Sejumlah WNI Korban Perdagangan Manusia Berhasil Dibebaskan

- 7 Mei 2023, 14:01 WIB
WNI yang menjadi korban perdagangan manusia (TPPO) dan diperbudak oleh perusahaan penipuan online di Myanmar
WNI yang menjadi korban perdagangan manusia (TPPO) dan diperbudak oleh perusahaan penipuan online di Myanmar /Dokumen Pribadi/

WARTA TIDORE - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) memastikan bahwa 20 Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban perdagangan manusia (TPPO) dan diperbudak oleh perusahaan penipuan online di Myanmar, sudah berhasil dibebaskan. Mereka telah dievakuasi dari Myawaddy, sebuah wilayah yang tengah berkonflik dan berbatasan dengan Thailand.

Kemlu mengatakan dalam keterangan pers pada Sabtu malam, 6 Mei 2023, bahwa melalui kerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yangon dan jaringan lokal yang memiliki akses ke wilayah Myawaddy, para WNI berhasil dibebaskan dan dievakuasi ke perbatasan Thailand.

Baca Juga: WNI Asal Provinsi Maluku Utara, Korban Konflik Perang di Sudan Tiba di Ternate

Sebanyak 20 WNI tersebut berhasil dievakuasi dalam dua tahap, yaitu 4 orang pada tanggal 5 Mei 2023 dan 16 orang pada tanggal 6 Mei 2023.

Tim Pelindungan WNI KBRI Bangkok akan membawa para korban ke ibu kota Thailand, dan KBRI Bangkok akan bekerja sama dengan otoritas Thailand untuk proses pemulangan ke Indonesia.

Keluarga salah satu korban, Rosa, mengkonfirmasi bahwa 20 WNI tersebut telah berhasil dibebaskan. "Iya betul, mereka sudah berhasil diselamatkan. Alhamdulillah," kata Rosa melalui pesan singkat kepada Tempo pada Sabtu, 6 Mei 2023.

Baca Juga: Puluhan WNI disekap di Myanmar, DPR RI Minta Pemerintah Jamin Keselamatan

Sebelumnya, sebanyak 20 korban TPPO tersebut telah dibawa ke Myanmar melalui jalur laut dari Bangkok, Thailand, tanpa prosedur yang benar. Kasus tersebut mencuat sejak Maret 2023, ketika para WNI diduga diperbudak oleh sebuah perusahaan online scam dengan janji gaji tinggi mulai dari 12 juta hingga 25 juta rupiah.

Halaman:

Editor: Iswan Dukomalamo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah